Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan inflasi yang terjadi di belahan dunia termasuk Indonesia disebabkan berbagai hal yang sangat kompleks, disamping kondisi pandemi COVID-19 dan juga keadaan global.
Sugianto menyatakan bahwa pihaknya sudah berupaya menangani inflasi secara masif terhadap komoditas-komoditas yang dianggap ada lonjakan kenaikan harga barang.
Menurutnya, di Kalimantan Tengah cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi mengakibatkan gagal panen padi dan juga hama penyakit, itu menjadi salah satu penyebab inflasi beras di Kalimantan Tengah. “Karena itu, saya minta untuk jangka pendek, amankan stok beras karena itu sangat penting,” tegasnya.
Baca Juga : Â Ini Langkah Pemkab Seruyan Kendalikan Inflasi di Daerah
Gubernur juga meminta agar bupati/wali kota, khususnya Wali Kota Palangka Raya dan Bupati Kotawaringin Timur untuk tetap berada di Kalteng dan menangani inflasi ini dengan serius.
Selain pangan, lanjut gubernur, penyumbang terbesar inflasi di Kalteng adalah gas LPG. “Kita nanti akan cabut izin agen nakal yang menjual gas LPG 3 kilogram diatas HET 22 ribu, agar memberikan efek jera,” tegasnya.
Sugianto juga mengajak masyarakat Kalteng untuk bertani secara mandiri, agar Kalteng bisa menghasilkan pangan sendiri sehingga angka inflasi bisa ditekan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang akan diambil nantinya akan sangat menentukan apakah kita bisa mengendalikan inflasi ini hingga akhir tahun 2022.
Baca Juga : Â Cegah Dampak Inflasi Pemkab Seruyan Gelar Pasar Murah
“Kami juga berkeinginan agar gerakan ini kita lakukan secara masif bersama dengan melibatkan kabupaten/kota. Kendatipun dalam pelaksanaan penilaian terhadap inflasi itu terjadi di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur, angka-angka kenaikan dari inflasi berkaitan dengan sektor pangan ini tidak hanya disumbangkan oleh Palangka Raya dan Sampit saja, tetapi juga kabupaten lainnya,” jelasnya.
Wagub berharap semua stakeholder terkait terus berupaya untuk menekan inflasi di Kalteng, terlebih dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (nataru). “Jangan sampai kita sudah inflasi, stok bahan pokok juga tidak ada di tengah masyarakat kita, andaikan ada harganya sangat mahal dan sulit dijangkau,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post