Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Gubernur Kalteng Agustiar Sabran menyampaikan beberapa faktor yang menjadi dasar penyusunan KUPA dan PPAS-P Tahun Anggaran 2025, antara lain revisi asumsi dasar ekonomi makro daerah, termasuk proyeksi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar.
“Selain itu, perkembangan realisasi PAD, terutama sektor-sektor strategis seperti pajak kendaraan bermotor, retribusi jasa usaha, dan dana transfer pusat serta penyesuaian belanja prioritas, termasuk program nasional ASTA CITA dan program prioritas HUMA BETANG seperti pengendalian inflasi, penurunan stunting, dan penguatan ketahanan pangan,” katanya, Kamis (3/7/2025).
Baca Juga :Â Agustiar Sabran: Komitmen Bersama Jadi Dasar Kuat Penyusunan KUPA dan PPAS-P
Selanjutnya, menurut pihaknya bahwa kondisi SiLPA tahun anggaran sebelumnya yang mempengaruhi pembiayaan netto dan kebutuhan mendesak dan tidak terduga, termasuk respons terhadap dinamika sosial dan bencana alam.
“Penyusunan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 mengacu pada asumsi dasar ekonomi makro dan kondisi keuangan daerah yang mengalami perkembangan signifikan,” ucapnya.
Seperti diketahui, diterangkannya, asumsi dasar dalam Perubahan APBD meliputi aspek perubahan perkembangan indikator ekonomi makro dan aspek keuangan daerah.
“Dimana capaian makro per triwulan 1 tahun 2025 antara lain perekonomian mengalami pertumbuhan sebesar 4,04 persen dibanding triwulan I Tahun 2024 serta tingkat inflasi pada April 2025 sebesar 1,21 persen menunjukkan peningkatan dibanding bulan sama tahun 2024,” ungkapnya.
Meskipun demikian, ia menambahkan, Pemprov Kalteng secara responsif telah mengendalikan laju inflasi melalui program pasar murah, serta pemberian subsidi di berbagai sektor strategis guna menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Tingkat kemiskinan di Kalteng berada pada angka 5,26 persen. Untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan di kisaran 4,11 hingga 4,61 persen pada akhir tahun, kami menekankan pentingnya sinergi dan kerja keras dari seluruh pihak, baik pemerintah daerah, legislatif, maupun sektor swasta dan masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga :Â AJI Persiapan Banjarmasin Kupas Raihan IKP Kalteng Tahun 2024
Terakhir, untuk tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT per Februari 2025 berada di angka 3,47 persen, disampaikan bahwa mengalami penurunan sebesar 0,19 persen atau setara dengan sekitar 46 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.
“Penurunan ini merupakan indikator positif dari meningkatnya aktivitas ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru, baik di sektor formal maupun informal,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post