Kalteng Today – Entertainment, – Meski saat ini Bridgerton merupakan serial Netflix yang menduduki peringkat teratas, Ginny & Georgia adalah serial terlama yang pernah berada dalam posisi tersebut selama beberapa minggu dalam penayangannya.
Ginny & Georgia adalah serial tentang ibu dan kedua anaknya yang berpindah-pindah tempat tinggal dari satu kota ke kota lainnya. Ceritanya berfokus pada Ginny, si remaja putri yang mencoba menemukan kepercayaan dirinya dan Georgia, si ibu lajang muda yang tidak pernah berhasil mengatasi permasalahan cintanya sendiri.
Banyak penonton yang sering mengaitkan Ginny & Georgia pada Gilmore Girls, serial TV tahun 2000-an yang sangat terkenal. Berpusat pada hubungan antara ibu tunggal yang masih muda dengan remaja putrinya, serta judul keduanya yang sama-sama berinisial dobel G. Bahkan, budaya pop dan gaya berbusananya yang mirip dengan karakter pada Gilmore Girls.
Jika menyaksikan beberapa episode-nya dapat terlihat bahwa cerita keseharian Ginny & Georgia lebih menghibur, progresif, namun lebih gelap. Sedangkan, Gilmore Girls selain menyenangkan untuk ditonton, juga lebih santai dan teratur. Karakter Loraine, si ibu lajang muda dalam Gilmore Girls diceritakan masih termasuk keturunan darah biru sehingga hidupnya terlihat lebih sejahtera. Berbeda dengan karakter Ginny & Georgia yang pernah menjalani kehidupan di pinggir kota.
Ginny & Georgia membagi perspektifnya antara ibu dan anak. Diceritakan dari sudut pandang Georgia, yang selamat dari kehidupan masa kecilnya yang kejam dan membuat banyak identitas palsu untuk menghindari pelecehan dan kemiskinan. Ia seolah memakai topeng untuk menutupi masa lalunya yang kelam. Georgia memiliki karakter yang unik, berani, percaya diri, dan dapat diandalkan. Terutama perannya sebagai seorang ibu yang sangat memikirkan dan melindungi kedua anaknya.
Dari sudut pandang remaja putrinya, Ginny diceritakan sangat bertolak belakang dengan ibunya. Jika ibunya tidak pernah kesulitan untuk mendapatkan teman, Ginny berjuang mati-matian untuk hal tersebut, karena ia termasuk tipikal pendiam dan introspektif. Meski pada akhirnya ia memiliki beberapa teman dengan karakter yang tidak jauh berbeda dengannya, ia masih memiliki kesulitan untuk mengenal dirinya sendiri. Meski terbiasa diabaikan dan diremehkan dalam kehidupan sosialnya, Ia selalu merasa tidak percaya diri.
Dan Marcus, adik laki-laki Ginny diceritakan sebagai bocah yang nakal, yang suka sekali melanggar peraturan. Namun, ia semata-mata melakukannya untuk mencari perhatian dan tidak tahu bagaimana menghadapi emosinya sendiri.
Ada banyak subyek dalam Ginny & Georgia yang berpotensi tabu atau pun dapat menyebabkan ketidaknyamanan, namun dimaksudkan bagi penonton dewasa muda untuk dapat menontonnya secara bijak dan mengambil hal positif di dalamnya, seperti untuk lebih melihat dan mengenali diri mereka sendiri.
Penonton juga diharapkan dapat belajar banyak hal pada serial ini, terutama mengenai kenakalan remaja, tanggung jawab, dan komunikasi yang tepat antara orangtua dan anak-anaknya.
Selain itu, terdapat beberapa momen indah dan mengharukan. Salah satunya, pada saat Maxine yang merupakan sahabat dari Ginny, bertemu dengan Ayah Marcus yang seorang tuna rungu. Kita dapat menyaksikan komunikasi yang mereka gunakan adalah dengan menggunakan dialog lisan dan ASL (American Sign Language).
Baca Juga :Â Mengikuti Perjalanan Captain America yang Baru dalam Serial The Falcon and The Winter Soldier
Dikatakan oleh Sarah Lampert, salah satu produser eksekutifnya, bahwa dengan adanya adegan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan minat para penonton untuk mempelajari bahasa isyarat dan aktif berkomunikasi dengan para penyandang tuna rungu.
Terlepas dari adanya beberapa kontroversial pada serial Ginny & Georgia, ada beberapa hal positif yang dapat kita ambil sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama mengenai bagaimana mencintai diri kita sendiri serta dapat memberikan dampak positif yang luar biasa di tengah kehidupan bermasyarakat. [Red]
Discussion about this post