kaltengtoday.com, Palangka Raya – Saat mengikuti Ibadah hari Reformasi dan hari Bapak GKE pada tanggal 12 November, di Gereja GKE panenga, di jalan Mendawai ( belakang Pasar kahayan ) banyak Bapak-Bapak dari beberapa Gereja GKE di lingkungan Resort Palangka Raya Tengah mengaku baru tahu dan “ terkejut “ ada Gereja GKE di Tengah Kota Palangka Raya yang sangat sederhana terbuat dari kayu. Apalagi saat pelaksanaan ibadah , jalan menuju Gereja dan depan Gereja terendam banjir , sehingga mereka harus melepas sepatu untuk menuju Gereja.
Untuk mendukung Jemaat yang ada , Bapak-Bapak yang hadir sepakat untuk membantu agar keberadaan Jemaat dan Gereja kedepannya bisa lebih baik , sehingga saat banjir melanda , pelaksanaan ibadah tetap bisa berjalan dengan lancar.
Sebagai wujud dukungan nyata , 7 Seksi Pelayanan Bapak dan Komisi Pelayanan Bapak menyerahkan bantuan dana sebesar 5 juta rupiah , dan melalui Komisi Pelayanan Bapak , ada Donatur, warga Kalteng yang tinggal di Jakarta juga menyumbang dana sebesar 50 juta rupiah , yang sudah dikirim ke rekening panitia pembangunan Gereja Panenga.
Kepada Wartawan , Minggu , 14 November , Ketua Majelis Pekerja Harian Jemaat GKE Panenga , Pendeta Yulita Ikat S.Th, mengatakan, sebelumnya gereja GKE Panenga adalah bagian dari jemaat GKE Palangka (gereja Sion), resort Palangka Raya Tengah. Namun sejak tahun 2020 gereja GKE Panenga memisahkan diri dari jemaat induk untuk belajar mandiri menjadi Calon Jemaat. Dalam Sinode Resort ke IV tgl 30 Oktober 2021, Calon Jemaat GKE Panenga ditetapkan sebagai Jemaat definitif, yaitu Jemaat GKE Panenga.
Saat ini untuk ketiga kalinya di tahun 2021 warga jemaat mengalami banjir. Hampir 99% rumah warga jemaat terendam banjir, Sehingga kebaktian keluarga di rumah warga jemaat pun terpaksa ditunda. Bukan hanya rumah warga jemaat, gedung gereja GKE Panenga pun ikut terendam banjir. Bangunan gereja yang terbuat dari kayu dan sudah hampir lapuk dikhawatirkan rusak karena terendam banjir.
Baca Juga :Â Kadis PUPR Kalteng Cek Kondisi Banjir di Jalan Trans Kalimantan di Kabupaten Kasongan
Yulita Ikat menambahkan, sejak tahun 2015 lalu, sudah dimulai pembangunan Gedung Gereja yang lebih layak dari beton , tetapi karena keterbatasan dana , pembangunan hanya sampai pondasi cakar ayam dan beberapa bagian cor lantai. Harapan jemaat, Pemerintah daerah dan para donatur bisa mendukung pembangunan Gereja ini , sehingga bisa diselesaikan sebagaimana harapan.
Baca Juga :Â 4 Desa di Kecamatan Tualan Hulu Kotim Terendam Banjir
Sementara itu , Pendeta Ayang Setiawan, M.Th , selaku Ketua Majelis Pekerja Harian GKE Palangka Raya Tengah , mengatakan , secara pribadi berkeinginan untuk mengajak Jemaat semua , sebagai satu tubuh dalam Kristus bisa menolong mereka. Untuk itu , dalam waktu dekat pihaknya akan membawanya dalam rapat , bagaimana cara menolong dan mendukung agar keberadaan jemaat dan Gerejanya bisa lebih layak lagi. [Red]
Discussion about this post