Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Tak salah jika ada yang mengatakan karya yang tulus, ringan, justru akan mengalirkan kekuatan. Dan ini dibuktikan oleh Gusti Roby Navela, pemuda Kabupaten Barito Timur yang sudah beberapa kali mengikuti event perfilman di luar Pulau Kalimantan, bahkan sempat menjajal produksi film layar lebar komersial.
Baca juga :Â Ngeri! Film Ngeri-ngeri Sedap Siap Mewakili Indonesia di Ajang Oscar 2023
Lewat karya film dokumenternya : The Spirit of Bracelet Dance (2022), Roby yang saat itu sedang pulang kampung, mendapatkan ide tentang bagaimana filosofi gelang gemerincing yang dipakai pada tari-tarian Dayak.
Dengan didukung dua temannya, sesama pegiat seni yang dikenal produktif di bidangnya masing-masing, yaitu Alfirdaus (pegiat seni tari tradisional) dan Abdul Gapur (fotografer), sebuah proyek ‘gotong royong’ pun akhirnya dicetus, dibahas hingga dieksekusi.
Firdaus dan Abdul Gapur yang menjadi tim produser untuk film dokumenter, mensupport sepenuhnya tanpa orientasi kepentingan apapun, selain cinta dan kepedulian pada seni budaya Dayak di masa depan.
“Kami juga sempat diskusikan dalam pertemuan berformat seminar, sehingga produksinya tidak berdasarkan persepsi, tapi ada literatur lisan dari orang-orang yang kami anggap memang berkompeten,” ucap Alfirdaus, seperti yang ditirukan Roby, saat dihubungi tadi (Minggu, 2 / 10).
Baca juga : Queen Elizabeth II Tutup Usia, Tonton Ulang Film dan Dokumenter Tentang ‘Sang Ratu’ Britania Raya
Karya yang tak sia-sia, meski Pemkab Bartim sendiri malah belum menengoknya. Selain direspon positif kalangan generasi muda di Bartim, The Spirit of Bracelet Dance juga mendapat animo hangat dalam event Pemutaran dan Diskusi Film, pada Pekan Kebudayaan Daerah Provinsi Lampung, yang berlangsung kemarin (Sabtu, 1/ 10)
Roby selalu sutradara menjelaskan, bahwa selama diputar di Ruang Pemutaran Alternatif, Dewan Kesenian Lampung, Way Halim, Bandar Lampung itu, puluhan bahkan ratusan penonton terlihat merespon apa yang disampaikan dalam film secara seksama.
Jika film yang didanai secara swadaya saja mampu menarik minat penonton dalam jumlah banyak, di luar daerah pula, tentu bisa dibayangkan karya yang didanai secara sama serius oleh Pemkab.Tentu goal promosi kepariwisataan dan imej pemangku kebijakan bakal lebih terangkat. [Red]
Discussion about this post