Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Nilai ekspor Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Maret 2025 tercatat sebesar US\$270,36 juta. Angka ini menurun 10,64 persen dibandingkan Februari 2025 dan turun 19,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Agnes Widiastuti, menjelaskan bahwa penurunan ekspor disebabkan oleh fluktuasi permintaan global terhadap sejumlah komoditas andalan daerah.
Baca Juga : Nilai Ekspor Kalteng Naik 1,73 Persen di Bulan Februari 2025
“Meski terjadi penurunan, komoditas utama seperti batu bara, minyak kelapa sawit, bijih zirconium, niobium, tantalum, kayu lapis, karet remah, serta hasil hutan dan pertanian lainnya tetap mendominasi ekspor Kalteng selama Maret,” ujar Agnes dalam keterangan pers di Palangka Raya, Kamis (8/5).
Jepang, India, dan Korea Selatan tercatat sebagai negara tujuan utama ekspor Kalteng bulan tersebut.
Sementara itu, nilai impor Kalteng pada Maret 2025 mencapai US\$0,09 juta. Jumlah ini mengalami penurunan tajam sebesar 94,55 persen dibandingkan Februari 2025 dan turun 98,87 persen dibanding Maret 2024. Komoditas impor didominasi oleh mesin ekstraksi, dengan Malaysia sebagai negara asal utama.
Baca Juga :Ekspor Kalteng pada Desember 2024 naik 17,07 Persen
Dengan nilai ekspor yang jauh lebih tinggi daripada impor, Kalimantan Tengah mencatatkan surplus neraca perdagangan luar negeri sebesar US\$270,27 juta pada Maret 2025.
“Surplus ini menunjukkan daya saing ekspor Kalteng masih cukup kuat di tengah dinamika ekonomi global,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post