Kaltengtoday.com – Tamiang Layang – Hamparan areal perkebunan sawit yang luas, melintasi areal desanya, diakui Kepala Desa Luau Jawuk, Kecamatan Paku, Cahyono, sedikit banyak berpengaruh pada jumlah petani di desanya.
“Kebanyakan mereka memilih kerja di (industri) sawit daripada jadi petani. Ya mau apa? Mereka tidak bisa kita paksa, Pak. Tanah di sini pun tidak menjanjikan. Kadar asamnya cukup tinggi,” ujar lelaki kelahiran Jawa Timur yang sudah menjadi transmigran di Luau Jawuk sejak tahun 1990-an tersebut.
Baca juga : H Rusdianoor Jabat Plt Kadis P3AKB Bartim
Perusahaan sawit, menurut Cahyono, setidaknya memberikan kepastian hasil, secara tetap dan rutin pada para penggarapnya. Dan di antara sekian banyak penduduk Desa Luau Jawuk, bisa dikatakan mayoritasnya adalah buruh perkebunan kelapa sawit
“Kebetulan areal PT SGM dan PT KSL melintasi desa kami, sehingga itu menjadi peluang besar bagi warga,” imbuh Cahyono.
Namun di satu sisi, Cahyono mengatakan bahwa ada dampak positif yang ditimbulkan. Yaitu tingkat kesejahteraan penduduk di desanya menjadi hampir rata.
“Tidak njomplang, alias berbanding hampir seimbang saja. Sehingga tidak ada gap sosial di sini,” imbuhnya lagi.
Baca juga : Delegasi FASI tingkat Nasional dari Bartim Telan Kekecewaan
Di lain persoalan, Cahyono berharap, Pemerintah Kabupaten Barito Timur Sudi mengabulkan setidaknya satu atau dua dari usulan yang sering ia ‘teriakkan’ dalam Musrenbangdes hingga Musrenbang Kabupaten
“Sebentar lagi saya purna tugas. Jadi, sebelum mengakhiri masa jabatan, seperti ada yang mengganjal..Kok selama ini banyak usulan yang masih mentok? ..Mudah-mudahan ada satu atau dua usulan kami, yang di tahun 2023 mendatang direalisasi. Itu saja,” harap Cahyono, yang akan melepas masa jabatan di tahun 2023.[Red]
Discussion about this post