Kalteng Today – Palangka Raya, – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng Dra.Hj.Siti Nafsiah, M.Si meminta agar pemerintah memantau ketersediaan obat-obatan dan oksigen medis.
Dirinya yang juga merupakan Ketua Fraksi Golkar tersebut menegaskan agar eksekutif dapat turun tangan untuk mengingatkan para pelaku usaha agar tidak mengambil kesempatan dalam situasi saat ini.
Hal tersebut diungkapkan pihaknya mengingat obat-obatan, oksigen medis dan juga refill tabung oksigen, saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat.
“Meskipun permintaan gas oksigen saat ini belum menunjukkan peningkatan yang drastis, namun upaya antisipasi harus tetap dilakukan,” katanya kepada awak media, Senin (26/7).
Dirinya menerangkan, sebelumnya sudah menemukan di beberapa penjual yang menyatakan oksigen kosong, sehingga hal tersebut agar dapat segera di antisipasi oleh pemerintah.
Legislator yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini kembali meminta agar pemerintah harus segera mengambil langkah strategis, dengan tujuan kedepan tidak menimbulkan kepanikan ditengah kebutuhan masyarakat yang saat sangat tinggi terhadap hal tersebut.
“Kami yakin jika pembelian langsung oleh masyarakat umum secara besar-besaran tentu akan berdampak pada pasokan untuk pihak rumah sakit. Para pengusaha bidang produksi dan distribusi tabung oksigen medis harus mendukung mobilisasi total untuk penyediaan oksigen medis ini,” tegasnya.
Baca Juga : Komisi III DPRD Kalteng Apresiasi Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kapuas
Lebih lanjut, Politisi perempuan Partai Golongan Karya (Golkar) Kalteng ini meminta agar Tim Satgas Covid-19 dapat memberikan sosialisasi bagi masyarakat agar tidak perlu panik dan membeli tabung gas dan hanya disesuaikan dengan kebutuhan, serta mendahulukan pasien Covid-19 yang memang sangat membutuhkan.
“TNI maupun Polri perlu dilibatkan untuk mengawasi jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar dan menindak spekulan dengan menjual harga tabung maupun menetapkan harga pengisian oksigen jauh di atas harga wajar. Tidak sepatutnya mengeruk keuntungan ditengah penderitaan masyarakat,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post