kaltengtoday.com – Palangka Raya. Menanggapi berbagai persoalan yang ditimbulkan dari dampak penyebaran Covid-19, khususnya dunia pendidikan di Kalteng yang saat ini dinilai butuh terobosan, khususnya untuk wilayah pedalaman.
Hal ini dikatakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalteng Bidang Kesejahteraan Rakyat, Duwel Rawing.
Menurutnya, keputusan Mendikbud RI yang melakukan terobosan dengan melaksanakan pendidikan dengan menggunakan metode daring berjalan baik hingga sekarang, dinilai cukup baik olehnya.
“Hal itu bisa saja dilakukan, khususnya di daerah perkotaan yang sudah memiliki ketersediaan jaringan internet dan juga prasarana penunjang lainnya,” Kata Ketua Komisi III itu, Senin (4/5).
Anggota Legislator yang berasal dari Dapil I Provinsi Kalteng tersebut menjelaskan, namun demikian akan berbeda halnya untuk daerah pedalaman yang tidak memiliki jaringan internet. Sehingga hal tersebut perlu dipikirkan oleh pihak eksekutif.
Politisi senior PDI-P itu menegaskan bahwa situasi ini bisa saja mengancam dunia pendidikan, terlebih beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 2 Mei 2020 merupakan Hari Pendidikan, yang harusnya dapat menjadi bagian dari momentum untuk mengevaluasi kebutuhan dunia pendidikan di Bumi Tambun Bungai.
“Pandemi COVID-19 yang hingga sekarang masih belum diketahui kapan berakhirnya, maka kebutuhan untuk memperluas jaringan internet hingga ke pelosok desa, untuk saat ini menjadi suatu kebutuhan yang harus dipikirkan oleh pemerintah bersama-sama pihak penyedia jaringan internet. Harapannya agar para siswa dapat menerima pelajaran dari jarak jauh,” ungkapnya.
Dirinya menyampaikan harapannya untuk dunia pendidikan kepada pemerintah daerah dan penyedia jaringan internet, sehingga dipikirkan kedepan bisa memperluas jaringan internet sampai ke pelosok desa, terutamanya lagi di wilayah yang kini masih belum terjangkau oleh jaringan internet.
“Kita berharap, ketika jaringan internet bisa menjangkau hingga daerah pelosok, maka secara positifnya akan membawa dampak untuk dunia pendidikan, terutama dalam rangka menunjang pelaksanaan pendidikan berbasis daring,” ujarnya.
“Terlebih lagi, saat ini untuk ujian sebagai indikator kelulusan dan kenaikan kelas, sudah ditiadakan,” tambahnya.
Dirinya meminta kepada pihak sekolah diseluruh Kalteng untuk tertib dalam hal administrasi. Sehingga dalam memberikan penilaian kepada siswa dapat benar-benar dapat sesuai dengan kemampuan siswa saat mengikuti seluruh proses belajar mengajar.
Sementara itu, menurut angka partisipasi melanjutkan sekolah, dari jenjang SMP ke SMA/SMK untuk sekarang berkisar 52 persen, dan 48 persen tidak melanjutkan sekolah. Maka dari itu, masih banyak lulusan SMP yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK sederajat.
“Ini merupakan pekerjaan berat kedepan, terutama bagi sistem pendidikan di Kalteng yang harus dapat dipikirkan solusinya secara bersama-sama. Mulai dari penyediaan jaringan internet, materi bahan ajar yang akan disampaikan, serta beberapa hal penunjang lainnya, guna mendorong terjaganya kualitas pendidikan di Provinsi Kalteng,” tuturnya.
Baca Juga:
DPRD Kalteng Bentuk Pansus Pengawasan Anggaran Covid-19 Dan Bansos Pemerintah
“Kemudian, dengan adanya situasi pandemi Covid-19 ini, memaksakan kita untuk bisa melakukan berbagai penyesuaian dalam segala bidang, terutama dalam bidang pendidikan.Oleh karena itu, harus ada suatu terobosan untuk tetap berupaya meningkatkan kualitas SDM Kalteng di tengah pandemi Covid-19,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post