kaltengtoday.com, – Sampit,- Sejumlah Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dari pemilihan Kabupaten Kotim dan seruyan melakukan pemantauan terhadap arus mudik dipelabuhan Sampit karena hari ini merupakan puncak arus mudik di pelabuhan Sampit.
“Kami ditugaskan oleh pimpinan DPRD Provinsi Kalteng untuk memantau arus mudik di pelabuhan Sampit dan Terminal Patih Rumbih, karena kami ingin memastikan arus mudik aman dan lancar,” kata Anggota DPRD Provinsi Alexius Esliter, Rabu 27 April 2022.
Baca juga :Â Ketua DPRD Kalteng Minta Pengerjaan Akses Jalan Nasional Segera Rampung Sebelum Lebaran
Menurutnya hasil komunikasi dengan pihak PT.Pelni lebaran tahun ini agak menurun sebelum terjadi pandemi Covid-19 dua tahun lalu, di karenakan selama pandemi arus mudik tidak diperbolehkan dan baru tahun ini baru diperbolehkan dengan catatan harus memenuhi syarat seperti sudah melakukan Booster, dan bagi yang hanya melakukan vaksin pertama dan kedua harus menyertakan hasil tes Antigen atau PCR.
“Menurut pengamatan kami, arus mudik baik di pelabuhan sampit maupun di terminal patih rumbih sudah baik, dan sesuai dengan aturan dan juga memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah,” ujar Alexius.
Politisi PDI-Perjuangan ini juga menyampaikan bahwa PT.Pelni hari ini merupakan kapal terakhir berangkat dengan tujuan Tanjung Emas Semarang, tetapi ada penambahan kapal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kementerian perhubungan yaitu KM.Sabuk Nusantara 35 yang akan membantu mengangkut para pemudik dengan tujuan Surabaya pada 29 April nanti.
Baca juga :Â DPRD Kalteng Monitoring Arus Mudik di Pelabuhan Panglima Utar
“Kami perharap semua penumpang bisa terangkut semua sehingga mereka bisa merayakan lebaran dikampung halaman dan perkumpul dengan sanak saudaranya,”tutupnya.
Anggota DPRD Provinsi Kalteng yang ikut melakukan pemantauan Pelabuhan Sampit dan Terminal Patih Rumbih adalah Alexius Esliter, Fajar Hariady, Jainudin Karim, Artaban, Ferry Khaidir, Sudarsono, Sinar Kamala, Toga Hamonangan Nadeak, Rizki Amalia Darwan Ali dan Yeni Maria Marselina Kahta.[Red]
Discussion about this post