kaltengtoday.com, – Sampit, – Jajaran DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin 27 September 2021 sore, melakukan kunjungan ke Dinas Pemadam Kebakaran Daerah setempat. Hasilnya mengejutkan aset yang bernilai miliaran rupiah milik daerah dengan kondisi memprihatinkan.
Kunjungan mendadak tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Dra. Rinie Anderson didampingi jajaran Komisi III, H. Sanidin, Riskon Fabiansyah, Dadang H Syamsu dan Anang Kapelius.
Dalam kunjungan itu juga DPRD menemukan sejumlah sarana dan prasarana dinas pemadam kebakaran yang sangat tidak layak, salah satunya tempat parkir mobil pemadam kebakaran yang sudah terlihat rusak parah.
“Kalau kondisinya begini ketika hujan pun atapnya tentu akan bocor sedangkan di bawahnya ada aset bernilai miliaran rupiah, yakni 8 unit mobil pemadam kebakaran ini sangat memprihatinkan,” kata Rinie, disela kunjungan.
Legislator PDIP ini juga menuturkan hal lainnya yang tidak kalah memprihatinkan yakni terkait dengan pos tempat para petugas yang piket setiap hari hanya diatapi seng kebas yang sudah rusak
sehingga ketika hujan juga mereka yang berjaga juga diguyur hujan.
“Melihat kondisi seperti ini kami DPRD berkeyakinan di tahun anggaran 2022 mendatang Dinas Pemadam Kebakaran akan kami perjuangkan sebab hal ini dinilai penting karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak,” jelas Rinie.
Rinie juga memastikan, anggaran operasional untuk para petugas terutama uang lembur mereka yang selama ini sangat kecil yaitu jam kerja 12 jam piket hanya di hargai Rp. 50 ribu akan turut menjadi pertimbangan mereka apabila Pemda Kotim mengajukan untuk melakukan penambahan anggaran.
Baca juga :Â Ketua DPRD Kotim Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Prokes
Sementara itu hasil kunjungan tersebut juga telah disepakati jika pos pemadam kebakaran tersebut sebaiknya dipindah dari museum kayu di Jl. S. Parman berpindah ke Jl. pemuda sebab disana masih
ada lahan kosong milik pemda itu sangat cocok untuk terminal dan pos damkar.
Baca juga :Â DPRD Kotim Soroti PAD Kotim Masih Jauh Dari Target
“Kami sudah melihat lokasinya saya harap dukungan dari bupati bisa merealisasikannya di tahun 2022 nanti sebab kita tidak tahu tahun depan apakah kita masih berada di musim hujan apa tidak bisa saja di tahun depan itu kemarau panjang oleh sebab itu kita harus siap menghadapi segala bentuk macam bencana daerah,” demikian Rinie.[Red]
Discussion about this post