Kaltengtoday.com, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, M.Abadi menyoroti ketimpangan distribusi tenaga pendidik di wilayah pedalaman dan desa terpencil. Dalam agenda reses dan kunjungan kerja ke Kecamatan Antang Kalang dan Telaga Antang, sejumlah anggota DPRD menerima laporan bahwa beberapa sekolah dasar masih kekurangan guru tetap, bahkan ada yang hanya memiliki satu guru untuk mengajar enam kelas.
Abadi menyampaikan bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan dan berpotensi menghambat kualitas pendidikan generasi muda di daerah. Ia menegaskan bahwa pemerataan guru harus menjadi prioritas dalam kebijakan Dinas Pendidikan, bukan hanya penempatan di wilayah kota.
Baca Juga : DPRD Kalteng Gelar Rapat Paripurna ke-6 Bahas Jawaban Gubernur atas Pandangan Fraksi
“Kalau anak-anak di desa tidak punya guru, maka kita sedang menciptakan ketimpangan masa depan. Pendidikan harus adil, bukan hanya soal fasilitas, tapi soal kehadiran pengajar,” ujar Dadang, Rabu (15/10/2025).
DPRD mendorong agar pemerintah daerah segera melakukan pemetaan ulang kebutuhan guru berdasarkan data riil lapangan, serta mempercepat proses rekrutmen dan penempatan CPNS atau PPPK di daerah yang kekurangan.
Baca Juga : DPRD Gumas Tekankan Pentingnya Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan
Ia juga meminta agar insentif khusus bagi guru di daerah terpencil ditingkatkan, agar penugasan tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar dijalankan.
Ditambahkannya bahwa DPRD akan mengawal alokasi anggaran pendidikan dalam RAPBD 2026 agar benar-benar menyentuh kebutuhan dasar, termasuk pengadaan rumah dinas guru dan fasilitas pendukung di sekolah-sekolah terpencil [Red]














Discussion about this post