Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Apresiasi penurunan angka stunting di daerah kota Palangka Raya hingga mencapai 8,9 persen datang dari Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo.
“Berdasarkan data yang kami terima, menunjukkan prevalensi stunting di Kota Palangka Raya mengalami penurunan dari 28 persen pada 2023, menjadi 19,1 persen pada 2024,” ucapnya, Kamis (3/7/2025).
Politikus PDI Perjuangan ini mengungkapkan, kondisi tersebut membuat Kota Palangka Raya berhasil meraih peringkat kedua se-Kalteng, dalam penanganan stunting, sehingga dinilai pihaknya, capaian yang telah diraih ini merupakan buah dari kerja sama lintas sektor dalam menangani isu gizi dan kesehatan anak secara komprehensif.
Baca Juga : Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 Jadi Wadah Evaluasi
“Kami mengapresiasi atas capaian itu. Keberhasilan ini menunjukkan hasil nyata dari kolaborasi antarinstansi dan semua pihak yang terlibat dalam menangani permasalahan stunting,” terangnya.
Ia menilai, penanganan yang difokuskan pada kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui dianggap sebagai langkah strategis dalam menekan angka stunting.
Namun, ia tetap mendorong Pemerintah Kota Palangka Raya terus memperkuat partisipasi publik, salah satunya melalui program Gerakan Orang Tua Asuh sebagai wujud kepedulian bersama dalam pencegahan stunting.
“Keberhasilan ini harus menjadi pemicu semangat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan intervensi, demi mewujudkan Kota Palangka Raya yang sehat, unggul, dan berdaya saing,” ujarnya.
Baca Juga : Angka Prevalensi Stunting di Palangka Raya Turun Hingga 8,9 Persen
Kedepan Kota Palangka Raya diharapkan bisa memiliki generasi unggul yang mampu menjadi generasi penerus pembangunan di Kota Palangka Raya.
“Kalau kita memiliki anak yang terbebas dari stunting, maka kita akan memiliki generasi yang hebat yang akan membawa kemajuan pembangunan di daerah ini,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post