Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (DiskominfiSantik) Kalimantan Tengah (Kalteng) mendorong para pengrajin rumahan dapat menguasai teknologi melalui pengoptimalan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Plt. Kepala Diskominfo Santik Kalteng, Agus Siswandi sebelumnya telah mengunjungi beberapa kabupaten dan menemui beberapa pengrajin Anyaman Purun.
“Beberapa waktu lalu kami mengunjungi Seruyan dan mendengar secara langsung keluhan para pengrajin Anyaman Purun. Dimana mereka menceritakan untuk harga hasil kerajinan yang dibuat tersebut sangat bervariasi, tergantung model dan ukurannya yakni mulai dari kisaran Rp. 25.000,- sampai 150.000,-,” ungkapnya kepada awak media, Senin (4/10).
Akan tetapi, seperti informasi yang didapat dari para pengrajin sejak Pandemi Covid – 19 terjadi, penjualan menurut sangat drastis. Maka dari itu, pihaknya mendorong untuk pemanfaatan teknologi, dalam rangka pengoptimalan kembali hasil penjualan bagi para pengrajin, yang saat ini diketahui hanya menjual hasil karyanya dari rumah.
“Ini menjadi tantangan dan hambatan kedepan, bagaimana untuk mengelola ini menjadi sebuah komunitas yang bukan hanya kelompok informasi tetapi memajukan usaha-usaha sesuai dengan bidangnya,” terangnya.
Baca Juga : Prioritaskan Angkutan Sembako Melintas di Lokasi Banjir Jalan Trans Kalimantan Bukit Rawi
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen melalui program pembentukan KIM di kabupaten, kedepan akan menembus hingga kecamatan maupun desa. Sehingga dapat berbagi informasi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
“Sasaran kita juga yakni selain masyarakat dapat mengkonsumsi informasi yang benar, hal lain juga adalah pengembangan usaha masyarakat di Bumi Tambun Bungai,” tegasnya.
Baca Juga : Diskominfosantik Kalteng Komitmen Bina KIM
Untuk diketahui, Purun sendiri merupakan sejenis rumput anggota suku teki-tekian yang sering dimanfaatkan sebagai bahan anyam-anyaman dan rumput ini tumbuh di paya dan rawa-rawa. [Red]
Discussion about this post