kaltengtoday.com, Palangka Raya – Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Akhmad Fauliansyah mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini tengah berjalan.
Hal tersebut guna menanggapi adanya siswa di sejumlah sekolah yang terkonfirmasi positif covid-19, sehingga kedepan dalam pelaksanaan PTM tidak menimbulkan adanya klaster sekolah.
“Dari hasil evaluasi itu, maka selanjutnya sekolah-sekolah menyampaikan secara berkala serta melaporkan hasil evaluasi PTM masing – masing. Baik ke Kabid Pembinaan SMP untuk jenjang SMP dan Kabid Pembinaan SD untuk jenjang SD,” katanya, Kamis (10/2/2022).
Selama ini, pelaksanaan PTM di Kota Palangka Raya, khususnya pada jenjang PAUD, SD dan SMP, dijalankan berdasar Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.
Baca Juga : Pemko Palangka Raya Maksimalkan PTM Hanya 50 Persen
Dirinya mencontohkan, sekolah yang melaksanakan PTM terbatas akan dibagi menjadi beberapa sesi, sesuai dengan jumlah siswa yang ada di kelas. Seperti pada satu kelas dengan jumlah 100 siswa, maka pada sesi I sebanyak 50 persen peserta didik, dan sisanya 50 persen lagi masuk pada sesi II.
“Jadi dalam satu hari jumlah siswa yg diajarkan 100 persen, karena sekolah tetap menerapkan standar protokol kesehatan,” ucapnya.
Adanya peningkatan pada kasus covid-19 di Kota Palangka Raya dalam beberapa hari terakhir, lanjut Akhmad Fauliansyah, pihaknya akan meninjau kembali apakah pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan dilaksanakan kembali.
Baca Juga : Pelaksanaan PTM Perlu Dievaluasi Guna Mencegah Klaster Sekolah
“Kota Palangka Raya masih berada di level 2, artinya pola PTM mengacu SKB 4 Menteri. Lain halnya jika suatu daerah sudah masuk level 4 maka pola PJJ bisa saja diberlakukan kembali,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post