Kalteng Today – Palangka Raya, – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Hj. Siti Nafsiah menyayangkan dipangkasnya anggaran dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kalteng, yang telah ditetapkan bersama pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi.
“Awalnya ada hibah untuk PMI yang telah kita usulkan pada pembahasan APBD tahun 2020 ini, dan itu sudah dibahas. Mulai dari tingkat komisi, bahkan di rapat Banggar,” katanya kepada awak media, Selasa (14/7).
Akan tetapi, menurut penuturannya bahwa dengan alasan rasionalisasi anggaran untuk penanganan penyebaran Covid – 19 di Provinsi Kalteng, pemerintah memangkas habis anggaran tersebut, sehingga hal tersebut menurutnya cukup disayangkan.
“Terkait dengan kebutuhan penanganan Covid – 19 ini akhirnya di nol kan hibah itu, padahal cuman kecil. Ya sudah, karena itu sudah di nolkan, jadi kami yang juga pengurus PMI Kalteng tidak bisa melaksanakan kegiatan kemanusiaan, seperti melaksanakan kegiatan seperti donor darah,” tambahnya.
Dirinya menerangkan, sesuai dengan Undang – Undang Kepalangmerahan Nomor 1 tahun 2018, telah mengamanatkan bahwa PMI tersebut sangat bisa memperoleh anggaran dari APBD.
“Anggaran kami dari pusat itu tidak ada, dan yang ada bantuan dari pusat itu cuman support, seperti kendaraan operasional, akan tetapi untuk bensinnya kan dari kita, lalu seperti desinfektan untuk kami itu sekian puluh ribu, tapi untuk penyalurannya ya didampingi oleh anggaran APBD itu,” jelasnya.
Baca Juga:Â Laboratorium PCR Covid-19 RS Bhayangkara Diresmikan Kapolda Kalteng
Lebih lanjut, menurut Sekretaris PMI Kalteng ini mengungkapkan bahwa ada janji dari pihak eksekutif, PMI masih berpeluang mendapatkan anggaran di tahun ini. Namun, dengan syarat kegiatan PMI Kalteng harus bersinggungan dengan penganan Covid – 19.
“Kami diminta mengajukan proposal, dan saya akan coba nanti, ke depan kita lihat, apakah ada respon dari pemerintah,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post