kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pemberlakuan pembelian BBM Subsidi jenis Pertalite dan Solar melalui aplikasi My Pertamina oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu mendapat tanggapan Anggota DPRD Kalteng, Natalia.
Pemberlakuan yang sementara ini kebijakan itu diuji coba di 13 daerah di Indonesia menurutnya terdapat beberapa kendala selama penerapan kebijakan itu pastinya akan ada.
Oleh sebab itu ia meminta penggunaan aplikasi My Pertamina untuk membeli BBM subsidi agar dikaji ulang.
“Kendala yang dimaksud itu yakni terkait SDM dan juga sarana pendukung, karena tidak semua masyarakat, misal memiliki HP android ditambah lagi jaringan internet di seluruh daerah khususnya di Kalteng saja belum semuanya terjangkau,” katanya kepada awak media, Rabu (13/7).
Baca Juga :Â Pembelian Pertalite Melalui Aplikasi My Pertamina Khusus Untuk Kendaraan Roda Empat.
Srikandi Partai Hanura Kalteng ini menyarankan agar hal tersebut dapat dikaji kembali secara mendalam agar tidak menimbulkan efek negatif dikemudian hari.
Sebab, saat ini hanya sekian persen saja daerah dan masyarakat yang efektif dapat menggunakan aplikasi itu.
Disisi lain, ia menyebut pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Sebab, dengan penggunaan sistem aplikasi untuk membeli BBM bersubsidi memiliki tujuan yang baik, khususnya bagi masyarakat menengah kebawah.
“Namun untuk penerapan lebih jauh tentu memerlukan proses. Sebetulnya, menurut kami langkah yang paling tepat yakni seperti yang dilakukan oleh Pemkot Palangka Raya yang membatasi pembelian subsidi,” ungkapnya.
Selain itu, dengan penggunaan aplikasi juga maka pendistribusian BBM bersubsidi akan menjadi lebih tepat sasaran, karena masyarakat sebagai konsumen yang benar-benar berhak menerima BBM bersubsidi telah terdaftar dalam database.
“Hal ini kami tegaskan yakni dalam rangka mengantisipasi kelangkaan dan juga antrian panjang, tentu kami sangat mengapresiasi langkah itu,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post