Kalteng Today – Palangka Raya, – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Siswandi meminta pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat memberikan solusi kepada masyarakat berladang dengan sistem modern.
“Masyarakat peladang yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito , ingin  belajar untuk membuka lahan tanpa membakar, khususnya seperti daerah Hayaping, sebab di daerah itukan wilayah pertanian juga,” katanya kepada awak media, Sabtu (18/7).
Hal ini diungkapkannya, mengingat masyarakat di sana juga bersedia untuk berpartisipasi dalam pengembangan Food Estate yang merupakan program dari pemerintah pusat. Sehingga, dirinya meminta hal ini juga perlu dioptimalisasi oleh pemerintah atau eksekutif.
“Mereka disana hanya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah pusat saja. Karena memang daerah itu yang merupakan perbatasan dengan wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan daerah pertanian juga awalnya, maka dari itu mereka siap,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, pihaknya mendukung usulan tersebut mengingat pemanfaatan lahan – lahan terlantar di DAS Barito ini memang membutuhkan sentuhan yang akhirnya dapat memberi manfaat bagi seluruh masyarakat daerah, maupun nasional.
“Sebenarnya yang dianggap lahan tidur disanakan banyak, mulai dari Ex HPH, ex tambang, dan lahan – lahan bekas masyarakat ladang berpindah. Itukan perlu dikelola dengan teknologi atau segala macamnya, sehingga mereka tidak melakukan ladang berpindah lagi. Dan ini perlu kita beri dukungan dan juga gali lagi potensi, agar bagaimana kedepannya,” jelasnya.
Baca Juga :Â Ketua Fraksi PKB Minta Evaluasi Pengusungan Hj.Suprianti di Pilkada Kotim
Dirinya menuturkan, intinya masyarakat disana sangat mendukung dan menunggu, sebab apabila dilakukan pengelolaan secara sendiri, tentu pelaksanaan pengelolaannya pun akan sama saja dengan yang dulu dan tentu tidak akan optimal lagi.
“Tentu ini demi mencapai kehidupan yang layak dan bantuan dari pemerintah daerah sekitar maupun dari Pemerintah Provinsi Kalteng juga ada, namun menurut data kami itupun belum maksimal, baik secara detail dan tingkat teknologi. Seperti mungkin alat berat untuk membuka lahannya dan dikasih pupuk dan atau yang lainnya untuk pengelolaan tanah,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post