Kalteng Today – Palangka Raya, – Dunia teknologi hari ini merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Untuk itu dewan mendorong agar Anggaran Dana Desa (ADD) dimanfaatkan untuk membangun jaringan internet berbasis satelit di desa tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Duwel Rawing .
Menurutnya, ditengah pandemi COVID19 saat ini, kegiatan pembelajaran perlu adanya adaptasi dalam penggunaan jaringan internet.
“Ditengah pandemi ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah-sekolah, dituntut untuk beradaptasi dengan penggunaan internet dalam pelaksanaannya. Sebab memang berbagai informasi berbasis pendidikan kan sekarang bisa diakses melalui internet,” katanya kepada awak media, Jumat (3/7).
Dirinya menambahkan, oleh karena itu, sangatlah penting untuk membangun jaringan internet hingga ke pelosok desa di seluruh wilayah, sehingga dunia pendidikan daerah juga dapat memanfaatkannya dan terus maju mengikuti perkembangan jaman, sesuai dengan kebutuhan daerah.
Akan tetapi, politisi Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng mengungkapkan, saat ini di sejumlah daerah terutama di pelosok Kalteng, masih banyak terdapat daerah yang minim jaringan internet atau bahkan tidak terjangkau jaringan sama sekali.
Dirinya berharap agar masyarakat dapat membangun jaringan internet berbasis satelit melalui Anggaran Dana Desa. Disamping itu, tetap mengajukan bantuan pembangunan akses jaringan kepada pihak pemerintah daerah masing – masing.
“Ada beberapa wilayah yang sudah mendirikan akses jaringan internet berbasis satelit melalui ADD dan ini bisa menjadi contoh bagi desa lain yang sudah mengajukan bantuan kepada pemerintah, namun belum terealisasi,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Kalteng I yang meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas dan Katingan ini.
Dirinya mengakui akan biaya akses internet berbasis satelit dapat dikatakan cukup mahal, khususnya dalam segi pembayaran berkala, akan tetapi, hal itu sangat berdampak positif bagi masyarakat, dikarenakan mengingat kemudahan akses yang didapat dalam mengelola maupun mendapatkan informasi yang sangat luas.
Baca Juga: Pemerintah Siap Hadapi Karhutla
“Memang biayanya terbilang cukup mahal, tapi yang kita lihat disini adalah sisi positifnya, karena dengan adanya akses internet, tentu dapat membuka keterisolasian informasi dan mempermudah urusan administrasi, serta dapat menunjang KBM khususnya ditengah pandemi saat ini,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post