Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Dalam rangkaian reses perseorangan, Anggota DPRD Kalteng H. Jubair Arifin menyampaikan aspirasi dari masyarakat Desa Teluk Pulai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat meminta adanya pembangunan jalan penghubung antar desa.
Permintaan tersebut bertempat di Desa Teluk Pulai menuju Padang Sembilan di Desa Sei Sekonyer, sepanjang 27 kilometer.
Baca Juga :Â Â Ketua DPRD Kalteng Ajak Danrem 102/Panju Panjung Baru dan Seluruh Lapisan Masyarakar Bersinergi Bangun Daerah
“Sekedar diketahui, sebenarnya usulan ini sama seperti yang disampaikan oleh masyarakat di Desa Sei konyer. Namun, ada informasi baru dan perlu diketahui bersama, yakni dari 27 kilometer tersebut, 3,740 kilometer dengan lebar 20 meter atau luasnya sekitar 7 hektaran masih masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Tanjung Puting,” katanya kepada awak media, Kamis (2/3).
Legislator provinsi asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng III yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara ini mengungkapkan sesuai informasi yang didapat di lapangan, pemerintah desa (Pemdes) setempat sebelumnya telah berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Tanjung Puting.
“Saat ini sedang berproses, dan pihak balai pun tidak merasa keberatan, karena yang diminta hanya sedikit, serta memiliki manfaat dan tujuan semata-mata untuk kepentingan masyarakat desa setempat. Sementara ini, kabarnya masih menunggu ijin dan persetujuan dari pemerintah pusat, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” terangnya.
Baca Juga : Â Ketua Komisi III DPRD Kalteng Sambut Baik Rencana Pembentukan BRIDa di Kalteng
Jalan penghubung darat antar desa ini menurutnya dirasakan sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat Desa Teluk Pulai. Terlebih, disaat ada masyarakat yang sakit dan harus menjalani rujukan guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Sementara ini, tidak ada jalan lain yang menghubungkan ke Desa Teluk Pulai selain mengandalkan jalur air.
“Adanya kondisi demikian, tentu sangat menyulitkan masyarakat. Tidak sedikit kejadian masyarakat Desa Teluk Pulai yang sakit, akhirnya meninggal di kelotok atau perahu saat berada di perjalanan,” tukasnya.[Red]
Discussion about this post