Deputi Senior BI Destry Damayanti mengaku sedih melihat asap tipis menyelimuti Palangka Raya saat pesawat yang ditumpanginya dari Jakarta hendak turun di Bandara Cilik Riwut, Jumat 25/10.
“Asap menyambut kedatangan kami dan dan saya sangat prihatin dengan kondisi ini,”ujarnya saat meresmikan BI corner dan penyerahan Bantuan sosial BI, Jumat (25/10) di kampus Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang di Palangka Raya.
Ia melihat saat pesawat hendak mendarat memang masih ada asap dan jarak pandangnya terbatas, padahal ia mendapat laporan bahwa seminggu lalu udara di Palangka Raya sudah bersih (clear),katanya
Destry kemudian menggambarkan bagaimana kondisi masyarakat Kalteng ketika harus menghadapi asap tebal beberapa waktu lalu.
“Saya melihat asap yang tipis saja masih menyengat apalagi bapak dan ibu sekalian harus menghadapi asap tebal dengan bau yang luar biasa,”ujarnya sedih.
Dibagian lain lain Destry juga menyebutkan saat ini pertumbuhan ekonomi Kalteng tumbuh mencapai 7 persen. Dan pertumbuhan ini berasal dari perkebunan kelapa sawit (plantation) dan juga pertambangan batubara.
“Kedepannya ketergantungan terhadap komuditas ini harus dikurangi,”ujaranya
Untuk diketahui sudah hampir dua pekan ini Kalteng tak diguyur hujan dan kondisi ini mengakibatkan selama dua hari ini kabut asap tipis kembali menyelimuti Palangka Raya.
Namun demikian hingga saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya belum berencana meliburkan para siswa dari proses belajar mengajar seperti halnya saat kabut asap tebal beberapa waktu lalu.
“Kita masih belum ada rencana untuk kembali meliburkan para siswa karena kabut asap belum tebal,”ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan.
Menyinggung soal pengembalian waktu belajar mengajar siswa yang hilang akibat harus libur selama dua pekan karena pekatnya kabut asap beberapa waktu lalu dijelaskan Sahdin saat ini sekolah sudah melakukan penambahanjam belajar setiap harinya untuk mengganti waktu libur itu.
Baca Juga
BI : Perrtumbuhan Ekonomi Kalteng Tahun 2019 Mencapai 6,4 Persen
“Dan untuk ujian semester akhir tahun ini juga kita undur dari yang biasanya awal bulan Desember diundur menjadi akhir bulan. Ini agar anak didik kita mempunyai waktu cukup untuk mempersiapkan diri,”ujar Sahdin.[Red]
Discussion about this post