kaltengtoday.com, Kuala Kapuas – Akibat meluapnya air Sungai Kapuas dan Sei Hyang yang terhubung dengan DAS Barito, berimbas terendamnya pemukiman warga Desa Lawang Kamah Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas.
Kepala Desa Lawang Kamah Edy saat dihubungi melalui telepon selulernya mengakui akibat banjir dengan ketinggian air sekitar lutut orang dewasa hingga satu meter. Namun belum sampai masuk ke dalam rumah.
Meski demikian, sebut Edy, akibat genangan air ini telah menghentikan aktifitas 327 kepala keluarga disana.
Baca Juga : Â Fraksi PDI Perjuangan Minta PBS Bantu Warga Terdampak Banjir di Kapuas
“Sebenarnya, luapan kedua aliran sungai ini sempat menggenangi permukiman desa kami beberapa hari dan itu sempat surut, namun untuk banjir kali ini sepertinya tidak ada tanda-tanda akan turun,” kata Edy, Rabu (14/12/2022).
Maka itu lanjut Edy, pihaknya sangat berharap adanya perhatian dari instansi terkait terhadap warga kami yang terdampak banjir ini, sebab sudah 5 hari ini mereka tidak bisa berusaha.
Perlu diketahui di tahun 2022 hampir setiap bulan desa kami kebanjiran walaupun intensitasnya hanya beberapa hari saja,” katanya.
Terpisah, Camat Timpah Arjoni saat dikonfirmasi menegaskan sekaligus mengimbau kepada masyarakat desa Lawang Kamah untuk tetap berwaspada, dan mengaktifkan posko banjirnya, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terkait musibah ini dirinya juga sudah melakukan koordinasi dengan Kades untuk segera melakukan pendataan bagi warga yang terdampak yang selanjutnya melaporkanya kepada Bupati Kapuas dalam hal ini dinas instansi terkait guna penanganan lebih lanjut.
“Saya mengimbau kepada seluruh warga Desa Lawang Kamah, agar selalu dan tetap meningkatkan kewaspadaan,”ujarnya.
Baca Juga : Â BPBD Kapuas Ingatkan Warga Bahaya Banjir dan Longsor
Ia mengimbau kepada aparat desa agar mengaktifkan posko banjirnya guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga tidak sampai menimbulkan adanya korban baik harta terlebih jiwa.
“Mengingat intensitas curah hujan begitu tinggi saya sudah sampaikan kepada seluruh kepala desa untuk aktifkan posko banjir,” tutup Arjoni. [Red]
Discussion about this post