Kalteng Today – Sampit, – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) H. Rudianur menyebut dampak wabah Covid-19 selama hampir tiga bulan ini sungguh luar biasa. Bahkan jika tahap pertama wabah ini berakhir, namun untuk bangkit ke kondisi semula akan membutuhkan waktu lama.
“Meski wabah ini pada semester pertama berakhir, namun untuk bangkit ke kondisi semula perekonomian kotim khususnya masih dalam tahap pemulihan,” kata Rudianur, Kamis (21/5/2020) kepada kaltengtoday.com di Sampit.
Rudianur mengunkapkan, akibat wabah Covid-19 semua sektor menjadi terkena dampak. Tidak hanya swasta termasuk juga pemerintahan, anggaran habis dan proyek pembangunan tidak ada, sehingga selama tahun ini harus bisa bertahan.
Sebab itu, Rudianur mendorong pemerintah daerah setempat bisa mencari jalan keluar. Bahkan salah satu opsi adalah meminjam dana DAK DR yang mengendap direkening kas daerah. Selain itu juga bisa meminjam dana pembayaran multiyears yang nilainya ratusan miliar tersebut.
“Saat ini proyeksi pendapatan di tahun 2020 ini sudah pasti tidak akan tercapai target yang telah ditentukan sebelumnya yakni Rp 250 miliar, apa lagi yang berkaitan dengan dana dari pusat baik itu DAK dan DAU sudah habis ditarik pemerintah pusat semua melalui rasionalisasi anggaran,” jelas Rudianur.
Menurut Rudianur satu-satunya anggaran daerah tempat untuk bergantung saat ini hanya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), namun ketika DAU ini berkurang nominalnya yang diserahkan pemerintah pusat kepada daerah maka PNS akan kesulitan dibayar gajihnya.
Baca Juga:Â DPRD Harapkan, Pergantian Pimpinan Baru Membuat Polres Kotim Semakin Maju
Bahkan sejauh ini juga dana transfer yang mana merupakan dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah provinsi Kalteng kabarnya belum tersalurkan ke rekening kas daerah Kotim. Tentunya hal itu juga menambah kondisi keuangan semakin buruk. [Red]
Discussion about this post