Kalteng Today – Sampit, – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3AP2KB) Kabupaten Kotawaringin Timur Ellena Rosie mengatakan kasus asusila yang sering terjadi memang banyak faktor penyebabnya. Salah satunya adalah kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya. Sehingga kasus asusila di Bumi Habaring Hurung terus terjadi setiap tahunnya.
Untuk itu Ellena Rosie mengharapkan peran dan perhatian orang tua dalam memantau anak-anaknya. “Berikan perhatian kepada anak tercinta kita, awasi dan pantau mereka,”ujarnya, Selasa (12/8).
Faktor lain adalah masalah kemajuan zaman atau era teknologi yang saat ini dirasakan hampir diseluruh dunia tak terkecuali Kotim. “Misalnya saja penggunaan ponsel yang saat ini hampir dimiliki oleh masyarakat kita. Khususnya anak kita, apalagi saat ini proses belajar menggunakan sistem daring. Orang tua harus pantau dan awasi anaknya belajar online tersebut,”katanya.
Memang, media sosial juga bisa berdampak tidak baik terhadap anak. Makanya dirinya mengingatkan dan menghimbau agar orang tua aktif mengawasi anaknya pada saat menggunakan media sosial nantinya, tuturnya.
“Sebab, kuncinya adalah pengawasan dan perhatian orang tua akan menekan angka kejahatan terhadap anaknya. Saya harap ini menjadi perhatian orang tua,”himbaunya.
Tak kalah penting pula tata berpakaian anak kita. “Sampaikan kepada anak, mana pakaian yang layak pakai dan mana yang tidak. Ini juga bisa mengundang hal negatif nantinya terhadap anak kita,”pintanya.
Baca Juga:Â Legislator Desak Prioritaskan Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit
Ditegaskan Ellena Rosie, pada 2020 ini kasus asusila mengalami peningkatan dibanding 2019 laku. Pada 2020 ini jumlah kasusnya sebanyak 6 kasus, sedangkan pada 2019 lalu hanya 4 kasus saja. Rata-rata kasus asusila terjadi terhadap anak dibawah 18 tahun.
“Saya harap ini menjadi perhatian bersama, khususnya orang tua untuk memberikan perhatian dan pengawasan terhadap anak tercintanya,”tutupnya. [Red]
Discussion about this post