kaltengtoday.com, Palangka Raya – Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) – Kebangsaan Tahun 2022 dan tergabung dalam Kelompok yang di tempatkan di Desa Warnasari melakukan sosialisasi Pencegahan Stunting.
Menurut salah satu perwakilan mahasiswa, Ni Putu Shella pelaksanaan sosialisasi tersebut dilakukan pihaknya bertempat di Posyandu Dahlia I dan ditujukan untuk ibu-ibu yang memiliki balita, Senin (25/07).
“Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Warnasari, Kecamatan Tamban Catur, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah pada waktu pagi hari pukul 9.00 WIB, bersamaan dengan acara posyandu di hari kelima kegiatan KKN-Kebangsaan Tahun 2022,” kata Shella kepada Kalteng Today melalui pesan WhatsApp, Selasa (26/7).
Dirinya menjelaskan, dalam sosialisasi pencegahan tersebut terdapat dua perwakilan dari kelompok KKN-Kebangsaan Tahun 2022 yang di tunjuk untuk memaparkan terkait dengan bahaya Stunting dan upaya pencegahannya yakni Agus Pratama yang berasal dari Universitas Hasanuddin dan Ni Putu Shella dari Universitas Palangka Raya.
“Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan usianya,” ujar Shella.
Baca Juga : Kecamatan Dadahup Persiapkan 5 Desa Untuk KKN Kebangsaan Ke-10
Dirinya kembali menambahkan, dari postur tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu dekat, dan ibu yang masih remaja, serta asupan nutrisi yang kurang pada saat kehamilan ditegaskannya dapat menjadi faktor lainnya dari ibu yang mempengaruhi balita.
“Faktor yang menyebabkan Stunting salah satunya adalah status gizi yang buruk karena status gizi mempengaruhi perkembangan balita,” jelasnya.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, adapun kebersihan pangan dan keterbatasan air bersih dapat juga menjadi faktor penyebab Stunting.
Selain itu, tidak hanya mensosialisasikan tentang faktor dan pencegahannya saja, Agus dan Shella pun memberikan solusi pencegahan Stunting kepada orang tua agar mengonsumsi ikan yang juga bisa diolah menjadi lebih menarik seperti nugget yang berisi campuran antara ikan dan sayur sehingga diharapkan gizi balita terpenuhi.
“Dengan demikian sosialisasi tersebut diharapkan dapat menyadarkan para orang tua untuk memperhatikan kondisi gizi dan pertumbuhan anak untuk kedepannya terutama di lingkungan Desa Warnasari,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post