kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang mengapresiasi kegiatan KKN Kebangsaan sebagai wujud dari Kebhinekaan Tunggal Ika bangsa Indonesia yang beragam suku dan budaya. Namun berbagai perbedaan itu, tetap bersatu dalam jiwa nasionalisme yang saling menghargai satu sama lain.
Hal tersebut disampaikan Pudjirustaty Narang pada acara pelepasan mahasiswa KKN Kebangsaan ke X tahun 2022 di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, di aula Banama Tingang Kantor Bupati setempat, Kamis (18/8/2022).
“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau, saya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Palangka Raya yang telah memilih Kabupaten Pulang Pisau sebagai salah satu tempat pelaksanaan KKN Kebangsaan tahun 2022. Kami merasa bangga, karena KKN berskala nasional ini diikuti oleh 310 mahasiswa berprestasi dari 73 perguruan tinggi di Indonesia,” ucap Pudjirustaty Narang
Baca Juga : Â KKN Kebangsaan Tahun 2022 di Desa Tahai Baru Lakukan Sosialisasi PHBS
Bupati mengatakan KKN Kebangsaan dilaksanakan untuk memperkokoh semangat generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin besar yang sukses membangun negara yang kita cintai ini.
Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau kata bupati, mendukung penuh pelaksanaan KKN Kebangsaan di kabupaten tersebut yang ditempatkan pada 15 desa di Kecamatan Maliku dan 16 desa di Kecamatan Pandih Batu. Dimana dua kecamatan tersebut merupakan lokasi food estate sebagaimana tema kegiatan KKN, yakni penerapan falsafah Huma Betang sebagai perwujudan NKRI untuk mendukung pengembangan lumbung pangan (Food Estate) menuju kemandirian nasional.
“Program food estate ini sangat berpengaruh besar dalam ketahanan pangan nasional dan bagi Kabupaten Pulang Pisau program ini dapat berdampak dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur daerah,” kata Pudjirustaty Narang
Dia menyebutkan contoh keberhasilan food estate di Kabupaten Pulang Pisau adalah meningkatnya produksi dari 1 kali musim tanam atau panen menjadi 2 atau 3 kali musim tanam atau panen. Selain itu kata bupati, penguatan kelembagaan Gapoktan masing-masing kecamatan saling terintegrasi menjadi kawasan pertanian berbasis koperasi petani.
Baca Juga : Â Mahasiswa KKN Kebangsaan di Desa Tamban Jaya Mengolah Kelapa Menjadi Minyak Herbal Kesehatan
“Namun dalam menjalankan program food estate ini juga ada beberapa kendala seperti pengembangan teknologi, biaya operasional produksi, infrastruktur dan pemasaran hasil panen. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi kita semua untuk keberlanjutan program food estate,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post