kaltengtoday.com – Kasus pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum PSHT menjadi perhatian serius Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur H Supian Hadi. Bahkan dirinya langsung hadir ke DAD Kotim untuk bertemu dengan tokoh adat dan juga masyarakat.
Supian Hadi Bupati Kotim menegaskan dan meminta agar aktivitas PSHT untuk sementara dinonaktifkan. “Hal ini bertujuan agar PSHT bisa memahami situasi saat ini. Terkait pembekuan atau menjaga keamaan itu paling utama dilakukan,”jelasnya, Jum’at (28/2).
Dikatakannya, kasus ini juga sudah ditangani Polres Kotim dan DAD. “Masalah dibubarkan PSHT tentu akan ada mekanismenya. Apalagi ini kan organisasi terdaftar di Kemenkum RI,”ucapnya.
Dirinya berharap agar warga Dayak bisa menahan diri dan tetap tenang. “Saya tau harkat dan martabat orang Dayak diinjak atas kelakuan oknum PSHT ini. Kita serahkan saja ke Polres Kotim dan DAD untuk menjalankan tugasnya masing-masing,”pintanya.
Bupati juga meminta kepada PSHT agar jangan melakukan aktivitas latihannya. “Saya harap hal ini jadi pembelajaran bagi PSHT agar hal ini jangan terulang kembali. Dan saya tegaskan pula masalah gapura PSHT bentuk gerbang yang berada di Jalan Tjilik Riwut itu bukan dari pemerintah daerah atau dari uang saku kami. Itu yang saya ingin tegaskan kepada warga kita Dayak,”pungkasnya.
NOOR-KT
Discussion about this post