kaltengtoday.com, Sampit – Bupati Kotim Halikinnor mengimbau masyarakat Bumi Habaring Hurung ini agar tak memberi uang kepada gelandangan dan pengemis (Gepeng). Seperti tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kotim Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penanganan Gelandangan, Pengemis, dan Tuna Susila menyebutkan sanksi bagi yang memberi dan menerima akan dikenakan kurungan maksimal enam minggu atau 1 bulan setengah.
Untuk itu warga harus tahu bahwasannya di Kotim tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan anak jalanan, gelandangan dan pengemis, yang mana sudah diatur disertakan sanksi dan dendanya.
Baca Juga : Â Satpol PP Kotim Harapkan Bulan Puasa Bebas Gepeng
“Kalau ada warga kota atau pengunjung memberikan uang juga ada sanksinya. Apalagi sebagian dari mereka memang tidak tahu ada aturan yang melarang itu,” ungkap Halikinnor, Kamis 13 April 2023.
Hingga saat ini, dirinya mengatakan pihaknya menggencarkan sosialisasi Perda dan juga melakukan pembinaan agar Sampit ini tanpa gepeng, belum lagi di bulan ramadan banyak pengemis musiman yang muncul.
“Kita terus melakukan sosialisasi dan pendekatan secara persuasif. Karena dinsos enggak bisa langsung melakukan penertiban. Mudah-mudahan dengan pendekatan dan sosialisasi yang dilakukan secara langsung kepada pengemis, anak jalanan, gelandangan ini berdampak dan membuat mereka sadar,” jelasnya.
Meski kebanyakan gepeng dari luar kota, dirinya menegaskan pihaknya akan bertindak sesuai perda yang telah ditetapkan.”Jadi dalam konteks mereka warga negara Indonesia. Jadi perda kota Ini juga harus diterima oleh orang-orang warga indonesia yang ada di kota ini, itu yang tetap kita tetap jalankan. Walaupun mereka hijrah kita identifikasi, tapi yang penting jangan diberikan uang atau barang kepada orang-orang yang melaksanakan kegiatan anak jalanan, gelandangan dan pengemis, itu saja kuncinya,” ujarnya.
Baca Juga : Â Satpol PP Terus Gencarkan Razia Gepeng Saat Ramadan
Karena apabila gepeng tak diberi uang atau benda, mereka akan kapok dan tak lagi mengemis di jalanan.”Kalau semua tidak memberi pasti mereka akan berhenti. Karena sangat sedih kita yang lain bekerja keras, jerih payah, mereka yang tidak bekerja hanya meminta dapatnya lebih, itu tidak adil,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post