kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak atau DRPPA adalah Desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan.
Pada akhir tahun 2022, di Kabupaten Pulang Pisau terdapat dua desa yang ditetapkan sebagai Pilot Project Percontohan DRPPA oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia. Yakni Bukit Liti kecamatan Kahayan Tengah dan Desa Mekar kecamatan Jaya Sebangau Kuala.
“Kalau kita berbicara progres, saat ini baru melaksanakan 4 indikator dari 10 indikator DRPPA tersebut. Sebab, kita baru memulai pada akhir tahun 2022, ” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pulang Pisau, dr Bawa Budi Raharja melalui Kepala Bidang PPPA Lengga Hasanah Siregar, Selasa (24/1/2023)
Baca Juga : Â Dua Desa di Pulpis Jadi Percontohan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
10 indikator yang menjadi kriteria Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak tersebut, kata Lengga terbentuknya organisasi perempuan dan forum anak, mempunyai data pilah perempuan dan laki-laki dan tersedianya peraturan ramah perempuan dan anak di desa tersebut.
Selain itu, tersedianya anggaran dari desa untuk pemberdayaan perempuan dan anak, juga keterwakilan perempuan yang ada di pemerintah desa dan BPD juga persentase perempuan yang memiliki wirausaha.
Kemudian, DRPPA tersebut, tidak ada perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak, tidak ada pekerja anak serta tidak adanya perkawinan usia dini.
Lanjutnya, untuk mewujudkan pilot projek percontohan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di dua desa tersebut, pemerintah provinsi dan kabupaten berbagi peran dan tugas.
Baca Juga : Â Menteri PPPA Akan Launching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kalteng
Guna mendukung suksesnya program tersebut, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui DP3AP2KB setempat menyiapkan 4 orang tenaga fasilitator, membantu menyusun regulasi program dan kegiatan serta program pendampingan di desa.
Selain itu, kata Lengga, dukungan dari semua elemen masyarakat, khususnya di Desa Bukit Liti dan Mekar Jaya sangat diharapkan sehingga dapat terwujud dengan baik.
“Saat ini, semua sedang berproses. Insyaallah, 10 Indikator yang menjadi kriteria tersebut terpenuhi dan terwujud Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sehingga diharapkan semakin lebih baik dan bisa menjadi contoh serta berkembang ke desa lainnya,” terang Lengga. [Red]
Discussion about this post