Kaltengtoday.com, Lifestyle – Di balik gemerlapnya gaun cantik dan senyum kompak di altar, para bridesmaid ternyata punya peran yang jauh lebih besar dari sekadar “pengiring pengantin”.
Mereka bukan hanya teman dekat yang tampil kece di hari H, tapi juga tim support system andalan yang punya peran vital sebelum, selama, dan bahkan setelah hari pernikahan berlangsung.
Secara historis, peran bridesmaid punya cerita panjang dan unik. Di era Romawi Kuno, misalnya, bridesmaid mengenakan pakaian serupa dengan pengantin demi membingungkan roh jahat atau perampok yang ingin mengacaukan pernikahan.
Di zaman Victoria, mereka menjadi semacam asisten pribadi yang ikut membantu logistik dan menjaga suasana hati calon pengantin.
Baca Juga : Elegan & Personal: Inspirasi Outfit Pernikahan Luna Maya dari Siraman hingga After Party
Nah, di era sekarang terutama di Indonesia, peran bridesmaid makin kaya makna. Mereka biasanya adalah orang-orang terdekat sang mempelai wanita. Bisa sahabat, saudara, atau sepupu yang punya ikatan emosional kuat. Dipilih bukan cuma karena hubungan darah, tapi karena mereka sudah menemani banyak fase penting dalam hidup sang pengantin.
Dari Mood Booster sampai Event Organizer Dadakan
Salah satu peran utama bridesmaid adalah jadi penopang emosional. Persiapan nikah itu penuh drama dan stres (yes, kita semua tahu rasanya). Di sinilah bridesmaid hadir sebagai pendengar, penyemangat, sekaligus peredam panik yang efektif. Mereka menjaga agar calon pengantin tetap waras dan bahagia sampai akhirnya bilang “sah!”.
Tapi tugas mereka nggak berhenti di situ. Bridesmaid juga biasanya ikut turun tangan dalam hal teknis. Mulai dari bantu cari vendor, nemenin fitting gaun, atur bridal shower, bahkan jadi pengatur waktu dan logistik di hari H. Kalau ada yang panik cari tisu atau lem bulu mata copot, bridesmaid lah yang paling sigap.
Lebih dari Tugas, Ini Soal Cinta dan Persahabatan
Yang bikin peran bridesmaid begitu spesial adalah nilai emosional di baliknya. Mereka adalah saksi perjalanan cinta sang pengantin, orang-orang yang dulu mendengar cerita gebetan pertama, patah hati, sampai akhirnya cerita soal “dia yang sekarang”. Maka dari itu, kehadiran mereka di hari pernikahan bukan cuma simbol, tapi bagian penting dari sejarah cinta itu sendiri.
Baca Juga : Ivo Sugianto Sabran Soroti Isu Pernikahan Usia Dini
Selain itu, bridesmaid juga jadi bagian dari kenangan abadi. Mereka hadir di hampir semua foto penting, ikut tertawa, menangis haru, bahkan joget bareng di after party. Kenangan ini bukan cuma milik pengantin, tapi juga jadi bagian manis dalam kisah persahabatan mereka sendiri.
Discussion about this post