Kalteng Today – Sampit, – Kemunculan buaya di beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur tentu ada penyebabnya. Apalagi masyarakat menganggap khususnya yang berada di bantaran sungai sudah tidak asing lagi dengan namanya sungai.
Bahkan sungai sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, jadi wajar saja masyarakat tidak takut dan tetap melakukan aktivitas di sungai meskipun ancaman dan kemunculan buaya. Apalagi sungai sudah menjadi mata pencarian warga untuk bertahan hidup.
Komandan Pos BKSDA Sampit Muriansyah menjelaskan, fakta yang ada adalah semakin hari keadaan ekosistem sungai di Kotim ini semakin memburuk. Misalnya saja banyak sampah, pepohonan sungai semakin sedikit, Erosi, Abrasi dan lain sebagainya, jelasnya, Rabu (2/12)
“Cepat atau lambat, kerusakan ekosistem sungai tersebut juga akan berdampak negatif pada warga yang berada di tepian sungai. Salah satunya terkait perubahan tingkah laku binatang yang tinggal di sungai itu, khususnya perubahan perilaku buaya,”tegasnya.
Kata dia, buaya yang dulunya jarang terlihat, kini semakin sering terlihat. Dulunya buaya tidak menyerang manusia, kini berani menyerang manusia, ada yang yang menyerang pada bagian tangan bahkan mengakibatkan kematian.
“Kami tak henti-hentinya terus menghimbau warga untuk selalu menghimbau warga untuk selalu berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di sungai,”pintanya.
Pihaknya juga sering melakukan himbauan, baik langsung datang ke wilayah yang sering bermunculan buaya. Lewat media sosial dan juga pemberitaan juga selalu kita lakukan. Ini dilakukan agar masyarakat selalu waspada akan perubahan perilaku binatang yang hidup didua alam ini ,ujarnya.
Selain pengarahan/penyuluhan, pihaknya juga melakukan pemetaan daerah rawan konflik, pemasangan plang himbauan di daerah yang rawan serangan buaya.
Baca Juga: ASN Disbudpar Serahkan Trenggiling Ke BKSDA Pos Sampit
“Pemasangan himbauan misalnya di Kecamatan Seranau yakni di Desa Ganepo, di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, di Desa Jaya Kelapa, di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang di Dusun Belanti dan di Kecamatan Pulau Hanaut,”tutupnya. [Red]
Discussion about this post