Kaltengtoday.com, Lifestyle – Kalau kamu pikir TikTok cuma tempat jedag jedug, potongan video drama Korea, dan resep-resep viral, siap-siap kaget. Di balik video pendek dan algoritma scroll tanpa henti itu, ada satu fenomena keren yang diam-diam ngasih napas baru buat dunia literasi, namanya BookTok.
Yes, TikTok sekarang jadi tempat nongkrongnya para pecinta buku. Mulai dari anak-anak Gen Z sampai yang udah agak “vintage” alias Gen X, semuanya bisa ikutan nimbrung di dunia perbukuan digital ini. Dan bukan sekadar tren sesaat, BookTok sudah menghasilkan jutaan unggahan, jadi komunitas, bahkan jadi gerakan literasi nasional yang asik banget.
Dulu media sosial identik dengan hiburan cepat saji, meme, gosip artis, dan drama netizen. Tapi sekarang? Buku juga punya tempat.
Lewat video-video singkat, orang-orang mulai saling merekomendasikan buku, nunjukin reaksi kocak (atau nangis bombay) setelah baca, sampai bikin diskusi yang nggak kalah seru dari FYP gosip. Hashtag semacam #BookTok dan #SerunyaMembaca bukan cuma tempelan aja, #BookTok sudah menyentuh lebih dari 55 juta unggahan secara global, sementara #SerunyaMembaca sudah tembus 400 ribu lebih di Indonesia. Gokil, kan?
Baca Juga : Diskominfo Kota Palangka Raya Upayakan Peningkatan Literasi Digital di Kalangan Pelajar
Ingat dulu kalau baca buku itu kesannya sendirian, serius, bahkan dibilang “nerd”? Sekarang beda. Di TikTok, baca buku itu rame, ekspresif, dan bisa jadi ajang eksis. Kamu bisa lihat reaksi pembaca setelah plot twist gila, rekomendasi buku yang katanya “bikin overthinking 3 hari,” atau tips memilih genre buku sesuai mood kamu.
Bahkan, banyak yang mulai baca lagi gara-gara lihat video BookTok, bukan karena tugas atau PR sekolah. Sumpah, ini revolusi kecil yang layak dirayakan!
Discussion about this post