kaltengtoday.com, Palangka Raya – Hujan deras pagi itu tidak menyurutkan semangat para generasi muda untuk belajar tentang konservasi di Kantor Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng). Bau tanah basah dan lumut diiringi suara tetesan air di dedaunan membuat suasana semakin sejuk menambah semangat para siswa untuk mencatat materi dari para staf BKSDA Kalteng.
Sesekali suara owa-owa atau hewan dengan nama latin Hylobates albibarbis, terdengar dari kandang transit hasil penyerahan masyarakat ke BKSDA Kalteng, membuat suasana serasa di hutan hujan tropis Kalimantan. Belasan siswa SMA Negeri 1 Palangka Raya belajar mengenai upaya pemerintah dalam perlindungan dan konservasi hewan liar. Kegiatan tersebut dalam rangka merayakan Hari Bumi tahun 2022 di Palangka Raya, Kalimantan Tengah dengan tema “Invest in Our Planet”.
Dalam kegiatan ini diberikan pengetahuan mengenai hewan-hewan langka yang dilindungi khususnya yang ada di Kalimantan Tengah. Selain itu juga diberikan arahan mengenai apa yang harus dilakukan untuk menjaga keberadaan hewan-hewan tersebut dari kepunahan.
Salah satu siswa kelas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 4, Ni’mah Ridha Azizah merasa senang dengan keseruan dan ilmu yang didapatkan selama mengikuti kegiatan ini. Manfaat yang didapatnya pun membuatnya semakin tahu cara untuk menjaga alam dan bumi.
“Banyak hal yang diberikan tentang satwa liar yang sebelumnya tidak saya ketahui, namun sekarang jadi tahu beberapa jenis hewan asli Kalimantan yang masuk dalam kategori hewan dilindungi. Cara penyampaian materi oleh narasumber juga mengasyikan jadi lebih mudah diserap oleh saya dan teman-teman,” ucapnya, Jum’at (22/04/22) lalu.
Baca Juga : BKSDA Benarkan Buaya Muara Mengapung di DAS Mentaya
Dirinya menambahkan, selain tetang hewan juga diajarkan bagaimana cara berinvestasi untuk bumi dengan cara yang mudah di kehidupan sehari-hari.
“Berinvestasi paling mudah selain menanam adalah dengan menghemat air dan juga menghemat listrik. Jadi jika tidak digunakan lagi kita harus mematikannya agar tidak terbuang sia-sia,” ujarnya.
Sementara itu, Wali kelas X MIPA 1 SMAN 1 Palangka Raya, Eka Mintarsih mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengintegrasikan antara mata pelajaran dengan lingkungan hidup. Salah satunya dengan kegiatan seperti yang dilakukan oleh BKSDA Kalteng dan BNF Indonesia kali ini.
“Untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang lingkungan perlu menggunakan cara yang efektif seperti pendidikan informal. Konsep pembelajaran tentang Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) seperti yang dilakukan BKSDA Kalteng dan BNF Indonesia ini tentunya diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dalam bersikap dan berfikir tentang lingkungan kepada para siswa,” katanya.
Menurut Koordinator Kelas Konservasi dan Gibbon Goes To School, Abdul Khafidz mengungkapkan, pendidikan kepada generasi muda dapat berbentuk formal atau informal dan melibatkan banyak pihak sesuai dengan bidangnya, salah satunya adalah pendidikan lingkungan hidup (PLH).
“BNF Indonesia memiliki kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup yang dilakukan di sekolah juga komunitas. Mengenal keanekaragaman hayati terutama fauna dan fungsi serta ancamannya menjadi topik dalam kegiatan PLH dengan metode dan pendekatan kontekstual oleh karena itu kita melakukan kegiatan kali ini bersama BKSDA Kalteng,” tuturnya.
Baca Juga : BKSDA Akan Cek ke Lapangan Terkait Meninggalnya Warga Dusun Teluk Tewah Cempaga
Dijelaskannya, kegiatan tersebut tidak hanya untuk memperingati Hari Bumi tahun 2022, namun juga sebagai upaya meningkatkan kepedulian siswa-siswi terhadap satwa liar yang ada di Kalimantan Tengah khususnya.
“Materi yang diberikan untuk mengenalkan satwa-satwa liar dan status konservasinya serta cara-cara berkampanye melalui media social. Setelah mereka mengikuti kegiatan ini diharapkan mereka dapat berkampanye secara sederhana tentang hewan liar melalui media sosialnya masing-masing,” tambahnya.
Di sisi lain, Kepala BKSDA Kalteng, Nur Patria Kurniawan menegaskan, dalam kegiatan ini pihaknya ikut berpartisipasi dengan cara melakukan kampanye seperti menanam bibit pohon. Selanjutnya bersama BNF Indonesia melakukan edukasi konservasi dengan mengajak siswa SMAN 1 Palangka Raya berkunjung ke Kantor BKSDA Kalteng.
“Kami membagikan pengalaman dan ilmu mengenai konservasi bersama teman- teman BNF, pada dasarnya antara BKSDA Kalteng dengan BNF Indonesia ini sudah ‘nyekrup’ dalam rangka kampanye konservasi,” tegasnya.
Untuk itu, Nur Patria berpesan bagi generasi muda agar dapay selalu ingat terhadap lingkungan, hutan, alam sekitar dan juga ingat rumah. Hutan kita seperti rumah, sehingga jika ada kerusakan di rumah seperti bocor, berantakan dan tak terawat yang pertama kita lakukan adalah memperbaiki, merawat dan menjaganya.
Baca Juga : BKSDA : Diduga Kuat Nenek Meninggal di Dusun Tewah Cempaga Bukan Karena Beruang
“Hal itu sama ketika lingkungan, hutan juga sudah rusak tetapi jika sudah dianggap sebagai rumah maka tugas pertama adalah harus memperbaiki sejak dini setelah itu kita rawat dan menjaganya,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post