Hingga saat ini masih ada beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah yang masuk kedalam zona merah Covid19. Oleh karena itu, program vaksinasi di Palangkaraya juga dipercepat. Harapannya, selain sektor ekonomi kembali pulih lebih cepat, ada sektor pendidikan dan sektor lain yang dapat dipulihkan seperti sediakala. Menurut berita terkini, di kawasan Kelurahan Palangka diadakan vaksinasi menggunakan Astrazeneca untuk sekitar 400 orang. Menurut berita terbaru, program vaksin hasil kerjasama Dinas Kesehatan Kalteng dan RS TNI Palangkaraya ini dialamatkan untuk masyarakat umum disekitar Palangka. Dilihat dari efektivitasnya, vaksin Astrazeneca dianggap lebih baik daripada vaksin Sinovac. Namun demikian, dilansir berita Palangkaraya ada perbedaan signifikan antara vaksin Sinovac dan Astrazeneca.
-
Usia yang disarankan sebagai penerima vaksin
Vaksin Sinovac sekarang ini dapat digunakan untuk kelompok usia 18 hingga 60 tahun keatas. Dengan tingkat efektivitas untuk mencegah dampak perburukan Covid19 mencapai lebih dari 65%, vaksin ini bisa disuntikkan dengan rentang waktu 28 hari untuk dosis pertama dan kedua. Sementara itu, untuk vaksin Astrazeneca lebih aman digunakan untuk usia 23 tahun ketas, dimana interval penyuntikan dosis lebih lama dari vaksin Sinovac, yaitu sekitar 8-12 minggu.
-
Teknologi vaksin
Ketika Kamu membaca info Kalteng melalui website atau Dinas Kesehatan, vaksin Sinovac menggunakan inactivated virus atau virus yang sudah dalam kondisi nonaktif. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, vaksin Sinovac umumnya menggunakan teknologi laboratorium dan dimasukkan dalam tubuh manusia sebanyak dua dosis agar efektif. Sementara itu, vaksin Astrazeneca menggunakan vektor adenovirus simpanse. Dari berita terkini yang dihimpun media kesehatan, virus ini dimodifikasi secara genetik dan memiliki struktur protein serupa virus Covid19. Dengan begitu, sel imun penerima vaksin akan mengenali protein adenovirus ini sebagai bentuk infeksi dan memicu pembentukan antibodi untuk melawan virus.
-
Efikasi vaksin
Ketika Kamu membaca berita Kalteng yang berhubungan dengan program vaksinasi dari pemerintah. Kamu akan memahami bahwa vaksin Astrazeneca memiliki tingkat efektivitas sedikit lebih tinggi daripada Sinovac. Untuk penanggulangan badai sitokin maupun efek Covid19 yang cukup parah, vaksin Astrazeneca disinyalir mampu meminimalkan efeknya hingga lebih dari 80%.
-
Efek samping vaksin
Berita terkini yang bisa Kamu lihat di beberapa media Kalteng, efek samping vaksin Sinovac umumnya hanya demam maupun pegal ringan. Berbeda dengan vaksin Astrazeneca yang bisa menyebabkan beberapa efek samping lebih serius, seperti muntah atau diare, nyeri sendi, sakit kepala, demam lebih dari 3 hari, hingga pilek atau batuk.
Hanya saja, efek samping yang diterima oleh penerima vaksin akan berbeda pada setiap orang. Dari berita terkini yang dilansir dari Dinas Kesehatan RI, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir efek pemberian vaksin. Antara lain istirahat cukup, perbanyak konsumsi makanan tinggi protein, hingga konsumsi air yang cukup sebelum vaksin.
Discussion about this post