Kalteng Today – Sampit, – Nampaknya kesabaran masyarakat Kotim terutama sekali di wilayah Utara setiap tahunnya diuji. Khususnya bidang infrastruktur jalan yang setiap tahun menjadi masalah. Seba jika hujan maka jalan tersebut akan sulit dilewati akibat kubangan lumpur.
Hal ini membuat tokoh muda Kotim wilayah Utara Hendi Suratman angkat bicara akan kondisi jalan di wilayahnya.
Dikatakanya pria yang juga berprofesi sebagai guru ini, selama kurang lebih 20 tahun rakyat Utara Kotim menikmati janji politik bukan menikmati infrastruktur sampai pada saat ini di tengah kebahagian investor yang mengeruk SDA Utara Kotim. Akibatnya rakyat jadi sengsara, Jelasnya kepada Kaltengtoday, Rabu (20/5).
Ditegaskannya lagi, sampai rakyat mencoba cara membuat sebuah petisi agar pemangku kebijakan baik ditingkat kabupaten, provinsi, bahkan pusat.
“Rakyat wilayah Utara Kotim juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan infrastruktur yang layak. Jika hati pemimpin memang berpihak pada rakyat mereka akan merealisasikan ini, namun jika mereka tidak punya hati maka keinginan rakyat akan menjadi sebuah mimpi yang akan dilupakan saat terbangun dari sebuah tidur,”tegas Hendi yang juga Alumni UMP ini.
Dikatakannya lagi, jika memang rakyat diwilayah Utara Kotim ini masih dianggap rakyat harusnya apa yang menjadi keluhan dan rintihan tersebut harus direalisasikan.
“Terkait aturan dan lain sebagainya, itu pasti ada jalan keluarnya. Bayangkan saja, jalan di wilayah kami ini diaspal sejak era Presiden Soeharto saja. Hitung saja berapa lama sudah rakyat dibubuhi janji politik,”harapnya.
Baca Juga: Depo Sampah Pertama di Indonesia, Berada Ditengah Kota
“Rakyat utara Kotim akan tetap berjuang bahkan jika kotim tidak menganggap kami bagian dari mereka, kami akan memperjuangkan kemandirian rakyat utara kotim sendiri. Sebab kami ingin pemerataan pembangunan, bukan pemerataan janji politik yang tak kunjung terpenuhi,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post