Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Banjir yang melanda beberapa desa wilayah Kabupaten Barito Timur, secara langsung maupun tak langsung, mengakibatkan kerugian perputaran uang dalam dunia usaha.
Para pedagang kecil warga setempat yang biasanya melakukan aktivitas usaha, terpaksa harus menunda dulu pencarian uang mereka karena keadaan.
Warung-warung kecil tempat orang biasa nongkrong dan pemiliknya menjajakan kopi atau teh beserta kue-kue kering, tak bisa ditemui lagi.
Demikian juga dengan para pencari ikan atau nelayan sungai, maupun perajin ikan kering, karena debit air yang tinggi.
Baca Juga : Arton Dohong Tekankan Sinergitas Hadapi Bencana Banjir di Kalteng
M Amin, salah seorang pedagang makanan kecil yang mengaku sering keliling ke Desa Juru Banu dan Desa Telang Baru, Kecamatan Paju Epat, terpaksa mengalihkan dagangannya ke rute lain.
“Padahal, kalau di sana, saya banyak pelanggan. Di desa lain ya terpaksa mencari-cari. Soalnya, biasanya pembeli kan sudah punya langganan sendiri,” ucapnya tadi (Selasa, 29/4/2025), seraya mengatakan bahwa pendapatannya pun tak sebanyak jika ia mangkal di dua desa yang dilanda banjir tersebut.
Hampir senada, Irfan, salah seorang petugas ‘bank keliling’ atau yang biasa disebut “koperasi”, mengeluhkan macetnya setoran ataupun penyaluran pinjaman pada nasabah, karena banjir.
“Ya kalau nekat ke sana malah cuma dapat basah air, Bang, Kalau tidak, kepala benjol dipukuli orang. Sudah tahu orang kena musibah kok tetap nagih?” ujar pemuda asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu seraya tertawa.
Baca Juga : Arton Dohong Tekankan Sinergitas Hadapi Bencana Banjir di Kalteng
Meski saat ini di Desa Telang Baru ada informasi bahwa banjir mulai surut, tapi para warga tetap waspada, jika sewaktu-waktu air meninggi kembali. Maklum, luapan Sungai Telang, bergantung dengan volume air Sungai Barito. Jika hujan deras dari arah hulu terjadi, maka sudah bisa dipastikan, luapannya akan sampai ke Telang Baru dan Juru Banu. [Red]
Discussion about this post