kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Saat ini, ketinggian luapan debit air sungai Kahayan dan sungai lain khususnya di beberapa kecamatan diwilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mencapai 20-170 centimeter. Sehingga, yang terdampak banjir ada ribuan lebih kepala keluarga (KK).
Data sementara tersebut dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Gumas, seperti di Kecamatan Kurun ada 11 dan dua diantaranya Kelurahan Kurun dan Tampang Tumbang Anjir, wilayah yang terkena dampak banjir. Kemudian untuk Kecamatan Tewah diperkirakan ada tujuh wilayah dan ada satu kelurahan.
“Data sementara yang kita peroleh dari lapangan ada lima kecamatan yang terdampak banjir itu seperti Kecamatan Kurun, Tewah, Miri Manasa, Kahut dan Damang Batu, sehingga jumlah KK yang terdampak sekitar 2.738 KK yang terkena banjir,” ucap Champili dihubungi, Senin (5/9).
Baca Juga : Hujan Deras, Sebagian Wilayah Tualan Hulu Banjir
Kemudian, lanjutnya, wilayah yang terkena dampak banjir tersebut seperti Desa penda Pilang ada 15 KK, Tumbang Manyangan ada 15 KK, Tambirah ada 75 KK, Miwan ada 96 KK, Pilang Munduk ada 89 KK, Hakau ada 94 KK, Hurung Bunut ada 24 KK, Petak Bahandang ada 5 KK, dan Desa Tanjung Riu ada 60 KK.
“Kelurahan Tampang ada 300 KK, dan Kelurahan Kurun ada 26 KK yang jumlahnya dari desa dan dua kelurahan ada 799 KK. Lalu, Kecamatan tewah berjumlah 1.389 KK yang terkena dampak banjir mulai dari kelurahan Tewah ada 883 KK, Pajangei ada 32 KK, Sei Riang ada 118 KK, Habaon ada 50 KK, Tanjung Untung ada 118 KK, Sarerangan ada 150 KK, dan Teluk Lawah ada 38 KK,” ujarnya.
Setelah itu, lanjutnya ada Kecamatan Miri Manasa di Kelurahan Napoi ada 100 KK, Kahut di Kelurahan Miri ada 150 KK, dan Kecamatan Damang ada tiga desa satu kelurahan ini semua yang terdampak banjir.
“Kelurahan Marikoi ada 100 KK, Lawang Kanji ada 100 KK, Tumbang Maraya ada 50 KK, dan Tumbang Anoi ada 50 KK, sehingga disana berjumlah 300 KK, yang menjadi korban bencana banjir ini,” jelas dia.
Baca Juga : Dewan Prihatin Akibat Banjir Rendam Wilayah Gumas
Ia kembali menambahkan dan mengimbau kepada masyarakat agar selalu bersiaga dan cepat berpindah ke daerah yang tinggi apabila air sudah mulai menggenangi pemukiman. Kemudian, untuk daerah yang sulit di jangkau masih dilakukan pendataan dan pihaknya masih mengevakuasi warga yang ada masih terkena banjit di sebagian desa dan kelurahan.
“Kita saat ini masih mengumpulkan data-data warga di daerah seperti Rungan dan kecamatan lainnya dan sebagian anggota kita masih mengevakuasi warga di sebagian daerah yang terkena banjir, untuk itu masyarakat tetap bersabar dan mudahan air ini cepat surut,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post