kaltengtoday.com – Bayi montok itu nan putih itu nampak terlelap pulas dalam ayunan yang terbuat kain bahalai, sejenis kain panjang bercorak dan biasanya digunakan para wanita sebagai bawahan saat memakai baju adat kebaya.
Ayunan ini terbuat dari sebatang kayu bambu berukuran panjang sekitar 50 cm yang berfungsi sebagai penyangga kain bahalai tadi.
Agar bambu bisa berayun, pada sisi kiri-kanan bambu diikat dengan seutas tali yang kemudian dikaitkan keatas bumbungan plafon rumah.
Tak lupa, sejumlah pernak pernik hiasan menempel tepat dibagian sisi bagian atas ayunan, mulai dari kembang renteng hingga bilah ketupat menggantung indah disitu.
Tradisi Ba’ayun (ayunan) Maulid ini diikuti ratusan warga Panamas, Kecamatan Selat Dan warga Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalteng, dan berlangsung sehari penuh kemarin (Sabtu, 25/1/2020).
Selain diisi dengan seni tari juga pencak silat puncaknya, pada malam hari mendengarkan tausiah oleh Habib Ahmad Hanafi Hariri Bahasyim.
Udin, Panitia kegiatan Ba’ayun Maulid menjelaskan, acara ini merupakan tradisi Suku Banjar, tapi juga tak lepas dari kearifan lokal dengan menampilkan tarian seni Dayak yakni penampilan maestro penari Dayak perempuan yang masih mencintai seni tari walau pun usianya senja,jelasnya.
“Memang kegiatan Ba’ayun maulid juga permintaan warga Banjar yang ada di Kelurahan Panamas, tetapi kita juga melibat kan sangar tari lokal untuk ikut serta dalam kegiatan ini,” jelas Udin.
Dipaparkannya, memang awalnya peminatnya sedikit yang hendak ikut acara ini, namun saat puncaknya ratusan peserta yang mendaftar untuk ikut serta berpartisipasi.
“Kami dari panitia hanya menyediakan tempat bagi perserta Ba’ayun Maulid. Nantinya peserta sendiri yang memasang semua kelengkapan, baik dari kain bahalai sampai hiasan pernak perniknya,”tuturnya.
Bahkan menurut Udin,Habib Ahmad Hanafi Hariri Bahasyim juga mengingatkan, agar kegiatan keagamaan harus dipadukan dengan budaya sebagai syriah.
“Memang keinginan Habib kalau keagamaan dipadukan dengan kebudayaan akan selaras untuk menjalankan syariah agama.”pungkasnya.
Djim-KT
Discussion about this post