kaltengtoday.com, – Entertainment, – Penggemar drama Korea pasti tahu dan sudah mendengar kehadiran sebuah drama berjudul Snowdrop. Drama satu ini di awal kabar kemunculannya sukses mengundang banyak rasa antusias karena dibintangi oleh aktor tenama Jung Hae-in dan salah satu anggota girlgroup populer yakni Jisoo Blackpink.
Tapi rupanya rasa antusias itu tidak bertahan lama, karena drama bergenre romantis yang diproduksi oleh JTBC tersebut langsung mengundang banyak kontroversi yang berakhir dengan petisi dan pemboikotan. Apa alasannya?
Usut punya usut, secara lebih detail diketahui bahwa sebelum perilisan mulai diketahui bahwa drama yang dimaksud ternyata memiliki jalan cerita yang dianggap mendistorsi (memutar balikkan fakta) sejarah yang berkaitan dengan Korea Utara.
Seperti yang kita tahu, selama ini Korea Selatan dan Korea Utara sendiri memang merupakan ‘saudara’ yang berperang dingin dan punya sejarah kelam di masa lalu. Berkaca dari kondisi tersebut, kabarnya drama Snowdrop dinilai hadir sebagai drama yang menceritakan kisah tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi di masa lalu.
Sinopsis Snowdrop dan kondisi sebenarnya yang terjadi di masa lampau
Secara ringkas, drama Snowdrop menceritakan tentang dua orang mahasiswa yang bertemu dan kemudian jatuh cinta dalam situasi yang rumit. Dalam drama ini, Jisoo memerankan karakter Young-ro, seorang mahasiswi Sastra Inggris di Universitas Perempuan Hosu.
Karakter tersebut kemudian bertemu dengan sosok Lim Soo-ho yang diperankan oleh Jung Hae-in, yaitu seorang mahasiswa pascasarjana universitas bergengsi di Jerman yang kembali ke Korea Selatan, namun aslinya ternyata merupakan mata-mata Korea Utara yang secara tidak sengaja dianggap sebagai aktivis pendukung demokrasi.
Baca juga : Catat! Ini 3 Drama Korea Terbaru di Netflix yang Wajib Ditonton
Drama tersebut diketahui mengambil latar belakang waktu di tahun 1987, yang mana dalam kondisi nyata, tahun itu sendiri diketahui merupakan saat-saat kelam bagi Korea Selatan sewaktu berada di bawah kepemimpinan pemerintahan rezim militer Presiden Chun Doo-hwan.
Baca juga : Sayonara Hospital Playlist! Ini Rekomendasi Drama Slice of Life yang Sukses Bikin Gagal Move On
Waktu itu, berbagai mahasiwa di Korea Selatan gencar melakukan upaya demonstrasi untuk memperjuangkan gerakan demokrasi secara besar-besaran, akibatnya banyak pelajar dan warga ditangkap dengan tuduhan menjadi mata-mata Korea Utara yang ingin menunggangi gerakan demokrasi. Bersamaan dengan itu, Presiden Chun Doo-hwan juga berencana mengangkat sekutunya, Roh Tae-woo sebagai presiden berikutnya.
Mendapat petisi dan boikot sebelum ditayangkan
Petisi dan boikot agar produksi drama ini dihentikan sebenarnya sudah muncul sejak lama tepatnya mulai tanggal 26 Maret 2021 lalu. Banyak masyarakat Korea Selatan yang meminta agar drama ini dibatalkan dan menghasilkan petisi yang ditanda tangani oleh sebanyak 200 ribu orang.
Tidak ada tanggapan dari Blue House (Istana Kepresidenan Korea Selatan), pihak JTBC akhirnya melanjutkan produksi drama dengan melakukan beberapa perubahan salah satunya penggantian nama karakter Jisoo yang sebelumnya memakai nama sensitif dalam sejarah demonstrasi di masa lampau, yaitu Young-cho yang dikenal sebagai tokoh gerakan demokrasi di Korea Selatan.
Tetap bersitegas untuk melanjutkan produksi sampai ke tahap penayangan, sayangnya baru dua episode pertama drama terkait yang pertama kali rilis di tanggal 18 Desember lalu, Snowdrop kembali mengundang kontroversi dan memunculkan petisi lanjutan untuk menghentikan penayangannya.
Di episode pertama, Snowdrop menggunakan lagu bersejarah Sola Blue Sola yang liriknya mengisahkan kepiluan sekaligus kemenangan para pejuang demokrasi di tahun 1987 dan dikritik karena dianggap tidak simpatik dan tidak sensitif terhadap sejarah lagu tersebut.
Menyikapi kritikan yang muncul dan petisi baru, pihak JTBC diketahui langsung menutup kolom komentar di Naver real-time talk dan mem-private seluruh komentar penonton di website resmi drama tersebut.
Akibatnya, sejumlah sponsor diketahui langsung menarik diri saat mengetahui kalau jalan cerita dari drama ini mengandung unsur penyimpangan sejarah.
Baca juga : Berita Terbaru: Drama Korea “Hometown Cha-Cha-Cha” Menarik Perhatian Netizen Indonesia
Sementara itu menanggapi respons dan kontroversi yang muncul dari dua episode yang sudah ditayangkan, pihak JTBC mengumumkan keterangan resmi yang menyatakan jika mereka akan tetap menayangkan drama tersebut sampai akhir.
“Latar belakang dan motif peristiwa penting dalam Snowdrop adalah saat rezim militer berkuasa. Dengan latar ini, isinya adalah kisah fiksi tentang pihak berkuasa yang berkolusi dengan pemerintah Korea Utara untuk mempertahankan otoritasnya. Snowdrop adalah karya kreatif yang menampilkan kisah-kisah pribadi individu-individu yang dimanfaatkan dan dikorbankan oleh penguasa,” ujar JTBC, melansir Soompi.
Baca juga : Drama Laris Manis, Deretan Bintang Korea Selatan Ini Kebanjiran Pengikut di Instagram
Selain itu, JTBC juga menyebut tetap akan menampung saran dari masyarakat dengan membuka kolom komentar di situs web mereka.
Masyarakat Korea Selatan memang dikenal sangat vokal dalam mempertahankan dan menjaga nilai budaya serta sejarah mereka, bagaimana komentar kalian sebagai penikmat drama korea tentang hal ini?[Red]
Discussion about this post