Kalteng Today – Sampit, – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Syahbana, mengungkapkan dampak akibat Covid-19, harga jual karet ditingkat petani saat ini anjlok hingga Rp 4 ribu per kilogram (Kg).
“Bisa dikatakan tidak ada peran pemerintah untuk memberikan jaminan harga kepada para petani ini. Jadi artinya petani kita ini hidup dalam kondisi memprihatinkan,” kata Syahbana, Senin, (25/5/2020) di Sampit.
Menurut Syahbana, harga per kilogramnya saat ini berkisar diangka Rp 4 ribu dari sebelumnya yang sempat mencapai harga Rp 7.500 per kg.
“Beberapa waktu lalu saya kunjungan di daerah Kecamatan Seranau bertemu dengan petani karet, di mana harga karet saat ini turun sampai berada di angka Rp 4 ribu , ini sangat memprihatinkan kita ,” ungkap Anggota Komisi II DPRD Kotim ini.
Ditambah akibat virus Covid-19 yang mana dampaknya semua tahu sangat besar bagi ekonomi masyarakat secara luas, sebab itu dengan harga karet demikian sangat tidak sebanding dengan harga sembako yang terus mengalami kenaikan.
Syahbana mendorong agar pemerintah kabupaten berupaya untuk mencari solusi itu. Apalagi presiden sudah menyatakan akan menyerap hasil dari kebun masyarakat guna memperbaiki harga.
Karet merupakan salah satu komoditas unggulan dari masa ke masa di Kotim. Karet ini dijual kepada para pengumpul. Para pengumpul ini kemudian menjual kepada pabrik penampung untuk pengolahan. Sayangnya harga ditingkat petani sangat jatuh.
Baca Juga:Â Walikota Di Minta Perpanjang Masa Berlaku PSBB Palangka Raya
Syahbana menegaskan jika dalam penentuan harga ini ada monopoli harga maka pemerintah juga harus bersikap tegas.
“Silakan pemerintah melakukan intervensi pasar, supaya tidak bisa main-main lagi dengan harga ditingkat petani. Jangan sampai kita membiarkan ini,” Demikian Syahbana. [Red]
Discussion about this post