kaltengtoday.com, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk turut mengawasi pendistribusian gas 3kg agar benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
Hal itu ditegaskan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rimbun ST setelah mendapat banyak laporan dari masyarakat terkait dengan tingginya harga Gas LPG 3kg yang sampai kepada masyarakat.
“Elpiji 3 kg yang seharusnya harga sekitar Rp17.000, saat ini di eceran jadi sampai Rp35.000 di pasaran. Ini yang perlu diselesaikan. Pemerintah harus cepat merespons ada apa sampai setinggi itu,” kata Rimbun, Kamis 19 Mei 2022 di Sampit.
Baca Juga : Usai Libur Panjang, DPRD Kotim Gelar Dua Agenda Rapat Paripurna Sekaligus
Menurutnya pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus bersinergi untuk memastikan ketersedian stock gas LPG 3kg benar-benar terpenuhi. Sehingga dapat mengetahui penyebab tingginya harga di tingkat eceran.
Melihat dari prinsip ekonomi. Memang masyarakat cenderung memilih komoditas barang yang dinilai ramah dengan kantong mereka. Sehingga, tak jarang ada beberapa oknum di masyarakat malah memanfaatkan situasi ini, untuk mencari keuntungan sendiri.
Baca Juga :DPRD Kotim, Apresiasi Pemkab 8 Kali Raih WTP dari BPK RI
“Ini harus diawasi pendistribusiannya, jangan sampai salah sasaran. Dan terjadi kelangkaan lagi gas subsidi yang bermuara kepada tingginya harga ditingkat eceran,” saran Rimbun.
Ia menambahkan, selama ini tingginya harga elpiji seakan dianggap biasa oleh banyak pihak, padadahal, kondisi itu semakin memberatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. [Red]
Discussion about this post