Kalteng Today – Sampit, – Hewan langka di Kotawaringin Timur dinilai semakin hari semakin hampir punah, beberapa jenis hewan langka di daerah ini saat ini disebut semakin sulit ditemukan lagi lantaran semakin terusik dengan mulai menipisnya hutan.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur M .Abadi yang mana mengatakan saat ini, banyak spesies hewan yang terancam kepunahan karena berbagai faktor.
“Jumlah populasinya yang semakin berkurang termasuk kategori hewan langka. Seperti baru baru ini Trenggiling ditemukan tak berdaya di sampit itu binatang langka yang dilindungi karena habitatnya sudah semakin tiada (punah), ini akibat banyaknya aktivitas manusia yang mempersempit habitat para hewan, seperti deforestasi, penambangan, atau migrasi manusia,” ungkapnya, Rabu 10 Juli 2020.
Dia menegaskan akibat dan dampak perbuatan maupun kelalaian manusia ini, para hewan langka harus kehilangan tempat tinggal asli mereka, sementara lingkungan lainnya tidak terdapat makanan. Sehingga Hewan-hewan tersebut kemudian tidak bisa mempertahankan kelangsungan hidup mereka.
“Ya aktivitas manusia tanpa sadar menghasilkan polusi yang dapat mengancam kehidupan para hewan. Sampah plastik, hujan asam, serta tumpahan minyak di laut, atau aktivitas perusahaan lainnya menjadi beberapa contoh dari polusi yang tidak hanya merusak udara, tapi juga kualitas tanah dan air kerusakan lingkungan karena karhutla dan pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit, ini semua menciptakan petaka bagi hewan di daerah kita ini,” timpalnya.
Disatu sisi ketua Fraksi PKB ini juga menegaskan hampir punahnya hewan langka di Kotim ini juga diakibatkan adanya perburuan liar, dan tidak terjaganya ekosistem di daerah ini sendiri. Hal ini memicu sempitnya pertumbuhan bagi generasi hewan-hewan liar dan langka di daerah ini.
“Dan kami rasa tidak hanya akibat diburu karena dagingnya, namun beberapa dari mereka juga diburu untuk diambil bulu dan bagian tubuh lainnya yang berharga, atau untuk dijual,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post