Kalteng Today – Palangka Raya, – Perusahaan kelapa sawit saat ini adalah satu penentu perekonomian di Provinsi Kalteng. Bila pada sektor usaha lain banyak yang tumbang akibat gempuran Corona, namun hingga saat ini belum ditemui adanya perkebunan kelapa sawit di Kalteng yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Penegasan itu dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rawing Rambang, Senin (22/6) di Palangka Raya.
“Di Kalteng hanya sawit yang tetap bertahan. Komiditas ini adalah barang primer sehingga dia tetap survive pada masa pandemi. Saat ini tidak ada satupun perusahaan perkebunan kelapa sawit yang melakukan PHK,”ujarnya.
Untuk diketahui, dengan luas Kalteng yang mencapai 15,3 juta hektare (Ha) luas perkebunan kelapa sawitnya mencapai 1,5 juta Ha. kemudian untuk.luasan kebun petani plasma mencapai 214 ribu Ha dan petani swadaya 151 ribu Ha.
Dijelaskan Rawing, di Kalteng daerah yang ekonominya tumbuh dengan pesat adalah bagian barat yang terdiri dari Kotim, Kobar, Seruyan, Sukamara dan Lamandau.
“Wilayah ini 70% terdiri dari kebun kelapa sawit. Kobar, Kotim, Seruyan punya bandara sendiri. Di Kotim dan Kobar juga ada mall.Pertumbuhan ekonomi di sini tumbuh sangat signifikan,”jelasnya.\
Baca Juga: DPRD Palangka Raya : Rasionalisasi 50 Persen Akibat Pandemi Tak Ganggu Pembangunan
Dikatakannya, disaat pandemi Corona seperti sekarang ini sawit adalah satu-satunya komoditas yang pengembangannya tetap berjalan dengan Perkebunan Sawit Rakyat ( PSR) dengan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) saat ini sedang berjalan di Kabupaten Kotawaringain Timur,Kotawaringin Barat dan Seruyan.
“Komoditas lain yang pengembangannya menggunakan dana pemerintah berhenti semua karena anggarannya dialihkan untuk Covid,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post