Kaltengtoday.com, Kasongan – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Katingan Yobie Sandra menyebutkan, jika kabut asap mulai muncul pada 18 Agustus 2023 berlangsung konsisten selama 3 hari yaitu sampai 20 Agustus 2023, hal ini diindikasikan dari meningkatnya kadar debu atau partikulat di udara ambien menjadi berkisar 15 hingga 40 µg per meter kubik.
” Walaupun terjadi hujan dan kondisi cuaca berfluktuasi dari cerah berubah ke berawan – mendung pada 22 Agustus 2023 secara visual kabut asap tipis kembali muncul di wilayah Kabupaten Katingan dan nilai ISPU 96. Maka, dalam kategori ISPU sedang dengan parameter dominan PM 2,5,” Katanya, Jumat (1/9/2023)
Baca Juga : Momen Peringatan Hari Lingkungan Hidup, DLH Pulpis Gelar Sejumlah Aksi
Hingga saat ini, kondisi kualitas udara terendah terdeteksi terjadi tanggal 29 Agustus 2023 pukul 18.30 WIB menunjukan nilai ISPU 108. Sehingga, kategori ISPU tidak sehat dengan parameter dominan PM 2,5
Sementara itu, status sistem peringatan dini karhutla (SIAPI) pada periode minggu keempat Agustus menunjukan kondisi kuning untuk Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai. Sedangkan kecamatan lainnya kondisi hijau atau sedang dengan kecenderungannya semakin meningkat dan diprediksi mencapai kondisi merah (ekstrim) terutama di wilayah tengah dan utara Kabupaten Katingan.
Baca Juga : DLH Kotim Diminta Perbanyak Tempat Pembuangan Sampah di Wilayah Baamang
” Indeks Standar Pencemaran udara (ISPU) merupakan nilai yang menggambarkan kondisi mutu udara ambien di lokasi tertentu, yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya. Nilai ISPU dalam kondisi normal di Kabupaten Katingan tidak melebihi 50 atau dalam kondisi baik.
” Kualitas udara di kabupaten dalam kondisi terendah atau kategori ISPU tidal sehat. cenderung terjadi pada malam dan dini hari, sedangkan kualitas udara sedikit lebih baik atau kategori ISPU sedang cenderung terjadi pada siang atau sore hari. Kondisi ini tentunya bersifat sementara dan fluktuatif, kedepannya diprediksi kualitas udara akan lebih rendah dari sebelumnya karena puncak musim kemarau masih berlangsung sampai September 2023.
Sumber kabut asap diprediksi berasal dari Karhutla yang terjadi di wilayah tengah dan utara Kabupaten Katingan, yaitu Kecamatan Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala termasuk yang berasal dari wilayah perbatasan dengan Kota Palangka Raya dan wilayah tenggara Kabupaten Pulang Pisau.
Prediksi ini berdasarkan arah tiupan angin dominan dari tenggara dan barat daya sebagaimana data BMKG. Menyikapi kondisi cuaca, potensi kabut asap dan prediksi musim kemarau, sebagai bagian dari peringatan dini bencana kabut asap kepada masyarakat dihimbau bagi orang tua dan anak-anak yang sensitif terhadap debu dan asap termasuk masyarakat yang memiliki riwayat penyakit ISPA, asma dan lainnya agar membatasi aktifitas di luar terutama pada sore dan malam hari.
Baca Juga : DLH Diminta Intens Pantau Kegiatan Perusahaan
” Masyarakat yang melakukan aktivitas di luar ruangan agar menggunakan masker, masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar termasuk tidak membakar sampah atau material lainnya, karena akan menambah dampak karhutla yaitu kabut asap,” Jelasnya.
Maka, kesiapan OPD lintas sektor untuk mengantisipasi potensi bencana kabut asap, terutama terutama ketersediaan oksigen, obat-obatan dan sembako. Selain it, perusahaan pemilik konsesi menjaga wilayahnya dari karhutla dengan melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian. [Red]
Discussion about this post