kaltengtoday.com, Sampit,- Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Juliansyah, mengkhawatirkan adanya perubahan iklim yang terjadi dapat menciptakan krisis yang berdampak pada ketersediaan pangan bagi masyarakat akibatnya hasil panen menurun hingga gagal tanam.
“Pemeritah daerah harus sigap mengatasi ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim, tentunya dengan irigasi yang baik di sawah atau kebun para petani harus diperhatikan sehingga tidak terjadi kekeringan lahan,” kata, Juliansyah, 9 Mei 2023.
Baca juga :Â Ketua DPRD Kotim Sepakat Kondisi Kesehatan Penting Untuk Bacaleg 2024
Menurutnya perubahan iklim semakin menghantam pasokan pangan. Kenapa? Gagal pangan karena pembuahan tanaman pangan menjadi tidak maksimal dan juga gagal tanam karena petani tidak bisa lagi secara presisi memprediksi musim hujan untuk mereka siapkan musim tanam
“Hal ini harus diperhatikan oleh Pemkab mengingat kesedian bahan bahan makan (pangan) sangat penting untuk masyarakat secara umum, jangan sampai terabaikan karena cuaca ini bukan hanya terjadi di indonesia melainkan seluruh dunia,” jelasnya.
Ditambahkan nya yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini ialah memberikan sosialisasi dan perhatian serius kepada para petani lokal ,supaya mereka siap menghadapi cuaca panas seperti ini yang berdampak terhadap produksi pertaniannya.
Baca juga :Â DPRD Kotim Dorong Program Pengadaan Bibit Tanaman Untuk Pemulihan Sektor Perkebunan
“Kalau mereka diberikan sosialisasi dan perhatian secara otomatis para petani ini akan siap menghadapinya dan mereka akan membuat stretegi sendiri supaya produksi pertanian mereka tidak anjlok dan terpenting campur tangan pemerintah harus ada terutama infrastruk irigasi (pengairan ) lahan mereka .”demikian Juliansyah.[Red]
Discussion about this post