kaltengtoday.com, Palangka Raya – Baru-baru ini, terdapat seorang warga di Kota Palangka Raya yang menjadi sasaran amukan kera peliharaannya.
Hal tersebut mendapat sorotan dari Kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Sadtata Noor Adirahmanta.
Dikatakannya, jika memelihara sawa liar di rumah, dapat membahayakan bagi warga dan hewan liar tersebut. Pasalnya, naluri sifat agresif dari satwa liar tidak bisa hilang.
“Ini terjadi karena perkembangannya tetap mewarisi sifat genetiknya sebagai satwa liar. Dalam situasi terancam satwa liar bisa menyerang pemiliknya,” katanya, Jum’at 28 April 2023.
Selain menyerang, satwa liar juga rentan membawa penyakit, seperti rabies, distemper, virus herpes, salmonella, polio, hingga tuberkulosis.
Baca Juga : Â Masyarakat Diminta Jangan Beri Makan Satwa Liar
Tidak hanya sejumlah penyakit, satwa liar juga menyimpan sejumlah parasit, seperti cacing usus dan protozoa.
“Tentunya penyakit dan parasit ini apabila terjangkit ke manusia, akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,” ucapnya.
Lebih lanjut Sadtata Noor Adirahmanta mengungkapkan, memelihara satwa liar di rumah dapat membahayakan kelangsungan hidup satwa tersebut.
Sebab, satwa liar memiliki kebutuhan perilaku, sosial, nutrisi, dan penanggulangan psikologis yang kompleks.
“Sementara di dalam kandang kebutuhan tersebut tidak bisa terpenuhi. Akibatnya, ancaman kematian yang lebih cepat pada satwa liar itu mungkin saja terjadi,” ujarnya.
Baca Juga : Â Kera Peliharaan Mengamuk, Warga Perumahan Supra Alami Luka-luka
Maka dari itu, dirinya menegaskan agar jangan sekali-kali membawa atau dengan sengaja memelihara satwa liar di rumah. Pasalnya akan banyak dampak bagi manusia dan satwa jika hal tersebut terjadi.
“Stop memelihara satwa liar ya, mereka (satwa liar,red) akan lebih bahagia hidup di alam dan menjalankan fungsinya sebagai bagian dari keseimbangan ekosistem di alam,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post